Kabupaten Bima, Kahaba.- Penolakan benih jagung Premium 919 bantuan pemerintah melalui Dinas Pertanian terus dilakukan warga. Pasalnya, benih jagung tersebut dianggap tidak layak dan akan memicu kegagalan panen.
Dalam bulan ini saja, warga kelompok pemuda dan mahasiswa serta aktivis disejumlah kecamatan di Kabupaten Bima melakukan aksi demonstrasi dan bahkan mengamuk di kantor DPRD Kabupaten Bima.
Tidak ketinggalan, di Kecamatan Tambora, warga juga menyegel Kantor UPT Pertanian setempat lantaran tidak menerima benih jagung Premium 919 tersebut, Kamis (7/11) sekitar 07.30 Wita.
Penyegelan kantor tersebut diketahui pertama oleh anggota Bhabinkamtibmas Desa Labuan Kananga yaitu Bripka Salman yang hendak lewat di depan Kantor UPT Pertanian menuju desa binaan.
“Saat Babinkamtibmas lewat di sekitar kantor tersebut melihat pintu kantor disegel oleh warga,” ujar Kapolsek Tambora, IPDA Nurdin, Kamis (7/11).
Setelah itu, Babinkamtibmas langsung menginformasikan ke Mako Polsek Tambora yang selanjutkan diteruskan ke Mako Polres Bima.
“Mendapat laporan itu kita langsung koordinasi dengan beberapa unsur,” bebernya
Sekitar pukul 09.00 Wita, papan palang yang digunakan untuk menyegel kantor dibuka secara bersama-sama dengan melibatkan unsur keamanan TNI, Staf Camat dan Kades Labuan Kananga.
“Kita sudah amankan barang bukti berupa dua lembar papan yang digunakan warga untuk diproses lebih lanjut,” ungkapnya
Sementara saat itu, Kepala UPT Pertanian Tambora yang dihubungi oleh pihak kepolisian masih belum bisa dikonfirmasi.
Salah satu warga setempat Imran juga membenarkan penyegelan kantor UPT Pertanian Kecamatan Tambora tersebut. Menurutnya, ada 2 hal yang membuat warga segel kantor itu, yakni selain karena menolak warga menolak bibit jagung Premium 919, warga juga merasa kesal lantaran Kepala UPT yang jarang masuk kantor.
“Kepala UPT jarang masuk kantor. Itu juga alasan warga sehingga warga segel kantor,” ungkapnya.
*Kahaba-10