Kota Bima, Kahaba.- Warga Lingkungan Salama Kelurahan Nae dan warga Lingkungan Salata Kelurahan Jatiwangi mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bima segera perbaiki jembatan yang menghubungkan 2 kelurahan itu di Kecamatan Asakota. Pasalnya, jembatan tersebut jadi sebab terjadinya banjir di 2 wilayah tersebut.
Ketua RW 04 Lingkungan Salama Arifin mengungkapkan, yang dimaksudkan warga bukan jembatan baru dibangun tahun 2018, tetapi jembatan lama berada tetap di bawah jembatan baru, dan sengaja tidak dibongkar kontraktor setelah pembangunan jembatan.
“Jembatan lama itu hingga hari ini tidak dibongkar pelaksana proyek, kemudian jembatan baru dibangun tepat di atas jembatan lama. Itu dilakukan kontraktor untuk menghemat biaya pembangunan jembatan,” ungkapnya.
Menurut dia, keberadaan jembatan tersebut justeru menghawatirkan seluruh masyarakat Salama dan Salata. Karena setiap hujan turun, air meluap ke pemukiman warga karena terhambat jembatan lama yang tidak dibongkar sampai hari ini.
“Mestinya jembatan lama itu dibongkar terlebih dahulu sebelum dibangun jembatan baru,” katanya.
Ia berharap agar Pemerintah Kota Bima turun melihat kondisi jembatan. Sekaligus mengintruksikan kepada pihak terkait untuk segera membongkar jembatan tersebut.
“Kami berharap pemerintah serius sikapi masalah ini. Jika tidak warga kedua kelurahan akan aksi pemblokiran jalan. Ini bukan sekedar ancaman, kami juga ingin Walikota Bima untuk turun langsung melihat kondisi jembatan ini,” tegasnya.
Demikian juga disampaikan Ketua RT 10 Keluarahan Jatiwangi Kaharuddin. Dirinya juga menginginkan jembatan lama tersebut dibongkar. Karena mereka sangat khawatir banjir acapkali keluar saat hujan turun.
“Kami meminta pertanggungjawaban pelaksana untuk segera membongkar jembatan tersebut. Termasuk pertanggungjawaban tim PHO yang melakukan serah terima barang, padahal pekerjaan itu belum tuntas,” tandas pak RT.
*Kahaba-01