Kota Bima, Kahaba.- BNI Cabang Bima tunaikan janji untuk mengganti kerugian nasabah, korban kejahatan skimming card yang terjadi beberapa hari lalu. Hari ini, Kamis (31/1) pihak bank setempat menyerahkan secara simbolis bentuk tanggungjawab dimaksud. (Baca. Puluhan Juta Uang Nasabah BNI Hilang, Amir: Kerugian Ini Tanggungjawab Bank)
Pemimpin BNI Cabang Bima H Amir Muhamad di hadapan para nasabah menjelaskan, pembobolan rekening nasabah BNI di Bima yang terjadi melalui dunia maya betul adanya. Namun ia bersyukur, jumlahnya tidak terlalu banyak.
“Yang menjadi korban sebanyak 101 orang saja,” sebutnya.
kata dia, 101 orang itu adalah nasabah-nasabah yang pernah melakukan transaksi di sejumlah ATM. Seperti ATM BNI SPBU Penatoi, ATM BNI di Arta Bima Mall dengan ATM BNI Syariah. Dari 3 ATM tersebut oleh oknum dipasang alat atau Skimming Card. Mereka memasang alat tersebut tepat di mulut tempat ATM dimasukkan. Kemudian data kartu ATM nasabah akan terekam dengan sendirinya.
Dalam aksinya menurutnya, para pelaku juga akan mengetahui nomor PIN yang dipencet oleh nasabah di tombol keypad, menggunakan kamera sangat kecil yang tersimpan. Namun Skimming Card yang pernah terpasang di ATM BNI SPBU Penatoi sudah diamankan oleh BNI.
“Aksi mereka saat itu tidak berlanjut. Kami menilai itu kejahatan yang gagal,” katanya.
Kembali Amir menjelaskan, namun kejahatan bisa saja terjadi, apabila para pelaku sudah bisa menguasai dan merekam data kartu para nasabah, sekaligus menguasai PIN nya. Dengan cara, Skimming Card yang telah terpasang bisa merekam dari para nasabah sekitar 1 atau 2 orang yang sudah berhasil melakukan transaksi, Alat itu kemudian dikeluarkan dan direkam. Begitu seterusnya.
Hasil kejahatan tersebut kemudian dipindahkan ke dalam komputer. Lalu dikirim ke sindikat yang berada di tempat lain. Di sanalah para pelaku melakukan penggandaan kartu. Sementara kartu ATM bisa dibuat oleh orang-orang yang memiliki kompetensi untuk itu.
“Baru pelaku melakukan transaksi penarikan, atau transaksi pindah buku yang bukan dari rekening BNI. Karena jika ke rekening BNI, pasti masih bisa dilacak kemana dana itu akan dipindahkan. Tetapi itu pada akhirnya, tetap akan diketahui melalui interkoneksi antar bank,” jelas Amir.
Untuk itu, pihaknya sangat menyesalkan kejadian tersebut. Karena semua ATM BNI tidak memiliki penjaga fisik atau satpam yang harus menunggu di depan ATM. BNI hanya mengandalkan CCTV, sementara CCTV hanya bisa membantu untuk melihat siapa pelakunya.
“Biasanya kejahatan-kejahatan seperti itu marak terjadi sekitar 5 tahun terakhir, dan hampir semua bank pernah alami dan menjadi korban,” tuturnya.
Terhadap kejadian itu, ia berharap kepada pada nasabah BNI untuk tidak perlu khawatir. Karena bentuk kejahatan Skimming Card seperti ini, setelah dilakukan verifikasi dan investigasi. Maka pasti semua uang nasabah akan diganti oleh bank.
“Alhamdulillah tadi malam kepada nasabah yang sudah melakukan komplain, sudah kami selesaikan dengan mengganti uang ke rekening masing-masing nasabah. Hari ini hanya penyerahan secara simbolis,” ujarnya.
Untuk meminimalisir kejadian serupa, BNI juga sudah melakukan pengamanan intensif terhadap seluruh ATN. Kendati tetap mengingatkan agar kepada semua nasabah BNI, sebelum melakukan transaksi di ATM, bisa memastikan tidak ada benda yang mencurigakan di tempat ATM dimasukan.
Kepada nasabah juga dirinya memberi keyakinan, bahwa saat ini keamanan perbankan sudah sangat tinggi. Seandainya bank bisa dibobol semua oleh pelaku kejahatan, maka perekonomian negara akan kacau. Tetapi, pembobolan hanya bisa dilakukan dengan cara Skimming Card.
“Boleh khawatir, tapi jangan terlalu khawatir. Karena setiap kerugian hasil kejahatan Skimming Card, tetapi menjadi tanggungjawab bank,” tambahnya.
*Kahaba-01