Kota Bima, Kahaba.- Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Parawisata (Dispar) Kota Bima tahun 2018 hanya 40.10 persen, dari target sebanyak Rp 102.000.000. Capaian tersebut terbilang kurang, disebabkan oleh sejumlah faktor.
Kendati demikian, dinas setempat merasa optimis pada tahun 2019 mampu mencapai perolehan PAD dari target yang ditetapkan. Sementara pada tahun ini pihaknya menargetkan PAD sebesar Rp 172.000.000.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kota Bima Sunarti menjelaskan, potensi perolehan PAD Dinas Pariwisata Kota Bima hanya ada 2. Masing – masing Pantai Lawata dan Pantai Kolo. Namun, dari 2 tempat wisata itu, masih terkendala oleh biaya parkir.
“Di Lawata biaya parkir diambil alih Dinas Perhubungan (Dishub). Padahal, pendapatan yang banyak itu ada di biaya parkir, dibanding restribusi karcis. Demikian juga di Pantai Kolo,” ungkap Sunarti, Selasa (22/1).
Selain itu, salah satu penyebab kurang capaian PAD tahun 2018 yaitu Peraturan Daerah (Perda) yang lama masih menetapkan retribusi karcis masuk per orang hanya Rp 1.000. Padahal, biaya itu terbilang sangat kecil.
“Makanya pada tahun 2019, kita akan menambah biaya restribusi karcis masuk dari Rp 1.000 per orang menjadi Rp 2.000 perorang untuk pejalan kaki. Begitu pula untuk biaya masuk kendaraan, akan ditingkatkan,” katanya.
Untuk itu, dari target PAD tahun 2019 sebanyak Rp172.000.000. Pihaknya merasa optimis mencapai target 100 persen. Apalagi tahun ini dirinya berencana khusus di 2 tempat wisata tersebut akan dibangun area bakar-bakar bagi para pengunjung.
*Kahaba-07