Kota Bima, Kahaba.- Pada tahun 2019, sebanyak 35 ribu Kepala Keluarga (KK) di Kota Bima akan menerima program konversi gas elpigi. Pemerintah Kota (Pemkot) Bima melalui Bagian Ekonomi sudah melakukan pendataan KK penerima manfaat.
Diakui Kabag Ekonomi Setda Kota Bima Abdul Haris, pihaknya sudah berkomunikasi dengan ESDM. Bahkan data untuk Daftar Penerima Perdana (DP3) LPG sudah diminta. Dari data tahun 2016 sebanyak 22.666 KK, kemudian ada peningkatan diawal tahun 2018 setelah didata kembali sebanyak 3.146 ribu KK.
“Jumlah KK pada DP3 merupakan KK yang menjadi prioritas dengan indikator KK dengan tingkat ekonomi menengah, usaha mikro dan masih mengggunakan minyak tanah. Jadi jika dijumlahkan pada 2 tahun sebelumnya ada 35 ribu calon penerima konversi gas,” jelasnya, kemarin.
Saat ini diakui haris, masih banyak reaksi penolakan terhadap rencana konversi gas ini. Penolakan itu karena didorong belum adanya informasi yang lengkap dan tepat di masyarakat. Sehingga ketakutan akan dampak penggunaan gas, lebih menonjol dibandingkan manfaatnya.
“Dalam waktu dekat kami akan sosialisasi bersama Kementerian ESDM. Setelah sosialisasi yang intens, masyarakat akan menerimanya. Karena banyak keuntungan menggunakan gas ini, jika dibanding minyak maka akan lebih hemat,” bebernya.
Haris menambahkan, sosialisasi secara resmi akan mulai dilakukan pada pekan kedua dan ketiga bulan Agustus 2018. Setelah itu warga menerima satu set, mulai dari kompor gas, tabung, selang dan perangkat lainnya.
“Itu semua gratis dan warga tidak perlu repot,” tambahnya.
*Kahaba-04