Kota Bima, Kahaba.- Akbid Surya Mandiri Bima menggelar kegiatan Rapat Senat Terbuka, dalam rangka wisuda dan pelantikan angkat sumpah lulusan program D III angkatan ke-VIII tahun 2017-2018, di gedung Convention Hall Rabu (31/10).
Pengukuhan dan pengambilan sumpah terhadap 40 Wisudawati tersebut dihadiri Direktur Akbid Surya Mandiri Bima Nurul Qamarya, Ketua Yayasan Surya Mandiri Bima H Jubair, Staf Ahli Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bima HM Saleh, perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi wilayah VIII Bali-Nusra Ni Putu Sri Anggriani, Ketua STIE Bima Firdaus, staf ahli Pemerintahan Setda Kabupaten Bima Tajuddin serta tamu dari orangtua wisudawan.
“Bukti keseriusan para wisudawati selama 3 tahun belajar dan mengikuti seluruh rangkaian program perkuliahan telah selesai dengan baik. Untuk itu kami mengucapkan rasa bangga atas keberhasilan anak didik yang telah meraih gelar ahli madia kebidanan,” ujar Ketua Yayasan Akbid Surya Mandiri Bima H Jubair dalam sambutannya.
Jubair menegaskan kepada para wisudawati, atas nama lembaga juga dirinya menyampaikan bahwa tugas meeka bukan sampai disini saja. Tapi masih panjang dan membutuhkan segala pengorbanan. Karena di era modernisasi ini, semua dituntut untuk mampu bersaing secara global.
Maka dari itu, hal ini menjadi tantangan tersendiri buat para wisudawati untuk terus mengembangkan kemampuan dengan menempuh program pendidikan lebih lanjut, serta terus mengakses perkembangan informasi dan teknologi.
“Melalui program pendidikan lebih tinggi dan terus mengembangkan kemampuan dalam dunia kesehatan. Kami yakin, ke depan setiap alumni Akbid Surya Mandiri akan menjadi bidan terampil dan profesional,” katanya.
Menurut Jubair, di era modern saat ini, tenaga kesehatan selalu dituntut untuk bekerja secara profesional. Karena tuntutan pelayanan maksimal dari masyarakat sangat tinggi, sehingga harus bekerja dengan penuh disiplin tinggi pula.
Hal ini terlihat banyaknya keluhan dari masyarakat terkait buruknya pelayanan kesehatan terhadap pasien. Maka dari itu, tenaga kesehatan harus mampu bekerja dengan baik, sehingga stigma buruk itu bisa hilang.
“Kami yakin melalui program perkuliahan serta praktek yang ditempuh selama 3 tahun, para wisudawati mampu bekerja secara profesional dan bertanggungjawab ketika berada di tengah masyarakat maupun di lembaga pemerintah,” tandasnya.
Jubair menambahkan, di era tantangan global ini pemerintah pusat telah mempunyai grand desain untuk menjadikan tenaga kesehatan bisa bekerja dalam jumlah banyak ke luar negeri. Tenaga kesehatan juga harus mampu bersaing dengan negara lain.
“Saat ini permintaan akan tenaga kesehatan sangat tinggi, maka syarat utamanya adalah kemampuan komunikasi dengan baik, kemudian memiliki data dan riset tentang kesehatan serta harus mengerti dan memahami perkembangan tekhnologi,” tandasnya.
Ke depan sambungnya, pihak lembaga ingin terus meningkatkan mutu pendidikan kesehatan, dengan merencanakan menambah program studi baru dan status kampus berubah yang lebih bagus.
Sementara itu Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bima HM Saleh mengucapkan selamat dan sukses kepada 40 wisudawati, yang telah resmi menyandang status Ahli Madya Kebidanan. Gelar tersebut melekat segala bentuk tanggungjawab pada profesi.
“Apa yang diraih hari ini, merupakan bentuk tanggungjawab. Baik secara moral dan juga sosial kemasyarakatan. Sebagai bidan terampil dan profesional, kalian harus siap mengabdi menjadi tenaga kesehatan dimanapun kalian berada,” katanya.
Dari acara wisuda tersebut, terdapat 3 wisudawati terbaik yang mendapatkan piagam penghargaan dan hadiah dari kampus. Diantaranya, Umul Hairat dengan IPK 3,86, kemudian terbaik kedua Eka Rosti Jamiliati IPK 3,80 dan terbaik ketiga Desi Ratnasari IPK 3,78.
*Kahaba-04