Kota Bima, Kahaba.- Ulil Amri Minkum, pemuda hebat asal Kota Bima Provinsi NTB berhasil menorehkan prestasi mengagumkan, dengan meraih juara II pada Lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Internasional yang berlangsung di Kenya, Afrika Selatan.
Putra dari pasangan Rahmad dan Suharni Arsyad, warga Kelurahan Tanjung ini, tidak hanya mengharumkan nama daerahnya, tetapi juga negara Indonesia di kancah internasional.
Dilahirkan pada tanggal 25 Oktober 1999, Ulil sejak kecil sudah menunjukkan minat dan bakatnya dalam membaca Al-Quran sejak usia dini.
Rahmad, ayah dari Ulil, dengan bangga menceritakan bahwa anaknya ini telah menorehkan sejumlah prestasi yang mengundang kebanggaan bagi keluarga.
Sejak masa Sekolah Dasar, Ulil sudah mewakili NTB pada tahun 2012 dalam ajang tilawah anak-anak di Jakarta. Bakatnya semakin bersinar saat ia berada di SMPN, di mana ia berhasil mewakili NTT dalam lomba tilawah 1 Juz, bersama dengan Syamsurih Firdaus, seorang Qori internasional yang juga telah mengharumkan nama daerah dan negara.
“Prestasi Ulil terus mengalir saat ia memasuki jenjang pendidikan menengah di SMA, karena ia berhasil meraih juara tilawah tingkat Kota Bima,” ungkap Rahmad saat dihubungi media ini, Selasa malam 2 April 2024.
Menurut Rahmad, bakat anaknya dalam tilawah semakin terasah saat menjalani masa kuliah di UIN Makassar. Ulil aktif mengikuti berbagai lomba tilawah, bahkan mewakili Makassar dalam ajang lomba tingkat nasional di Lombok yang diselenggarakan oleh RRI.
Namun, puncak dari perjalanan prestasinya terjadi ketika Ulil mendapat kesempatan emas untuk mewakili Indonesia dalam ajang Musabaqoh Tilawatil Quran di Kenya.
“Kesempatan ini datang setelah Ulil mendapat penunjukan langsung dari Makassar,” terangnya.
Rahmad menceritakan, mereka mendukung Ulil dalam persiapannya untuk pergi ke Kenya, karena ini merupakan debutnya dalam ajang tilawah tingkat internasional.
Saat tampil dalam ajang prestisius tersebut, Ulil hanya mendapat giliran sekali untuk mengaji. Namun, dengan kepiawaiannya, Ulil berhasil meraih juara II, di bawah Qori asal Mesir yang meraih juara I.
“Saat Ulil tampil, kami keluarga menonton. Tentu saja perasaan bangga, campur aduk dan kami terus meneteskan air mata saat Ulil berhasil mengukir prestasi gemilang bagi Indonesia,” katanya.
Prestasi Ulil Amri bukan hanya menjadi kebanggaan bagi keluarga dan daerahnya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berprestasi dalam bidang yang mereka geluti.
Dengan semangat dan dedikasinya, Ulil telah membuktikan bahwa mimpi dapat diwujudkan melalui kerja keras dan ketekunan. Semoga keberhasilan Ulil Amri ini menjadi awal dari perjalanan panjangnya dalam membawa nama Indonesia bersinar di kancah internasional.
*Kahaba-01