Kabar Bima

2 Putra Bima Bangun Ponpes di Jawa Barat, Tempat Mondok Qori Internasional Syamsuri Firdaus

1394
×

2 Putra Bima Bangun Ponpes di Jawa Barat, Tempat Mondok Qori Internasional Syamsuri Firdaus

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Keberadaan Pesantren Tahfizh Qur’an (PTQ) Fantastis belum begitu terkenal dibandingkan dengan PTQ yang ada di Jabodetabek lainnya. PTQ Fantastis merupakan tempat mondok bagi penghafan Al-Qur’an dan Qori internasional asal Bima, sebut saja Syamsuri Firdaus yang baru-baru ini menjadi juara 1 MTQ Internasional, Al-Furqan dan Anas Mulana Imam Masjid Universitas Indonesia.

2 Putra Bima Bangun Ponpes di Jawa Barat, Tempat Mondok Qori Internasional Syamsuri Firdaus - Kabar Harian Bima
Ustadz Ahmad Yasin, pengasuh dan pemilik ponpes PTQ Fantastis bersama Dr Hermawan Saputra. Foto: Ist

PTQ yang berlokasi di Jln. H. Kodja Raya No. 45. Kukusan Kecamatan Beji, Kota Depok Jawa Barat merupakan pondok pesantren yang menyelenggarakan kegiatan Tahfizh Qur’an dan Qori yang didirikan oleh Ustaz Ahmad Yasin putra asal Kabupaten Bima, NTB.

Berdirinya PTQ merupakan ide dari teman-teman aktivis dakwa asal Bima, agar dirinya mendirikan pondok pesantren yang modern dan memiliki program perpaduan antara Tahfizh Qur’an dan Qori, serta tempat mondok penghafal bagi anak-anak Bima yang ingin lanjut kuliah di UI.

Dengan modal nekat dan pengalaman menjadi santri dan guru jadi bekal utama bagi dirinya untuk mengelolah PTQ.

“Awalnya saya mendirikan PTQ modal nekat dan semangat karena tidak ada uang dan Alhamdulillah atas izin Allah SWT, pesantren bisa berdiri sejak tahun 2016. Bahkan awalnya peserta 35 orang, berkat doa dan semangat dari pengurus serta kepercayaan kaum muslimin saat ini santrinya lebih kurang 700 orang yang berasal dari seluruh Indonesia dan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Australia,” ungkap Ustaz Ahmad Yasin melalui siaran pers yang disampaikan ke media ini, kemarin.

Selain itu, ia mengungkapkan, masjid UI menjadi sejarah bagi dirinya dan kawan-kawannya ketika awal-awal mencetus PTQ. Hampir semua gagasan dan program yang ia jalankan saat ini lahir dari sana, atas saran dari tokoh-tokoh dan aktivis Bima.

Salah satunya berkat dorongan Dr Hermawan Saputra lima tahun yang lalu, agar dirinya segera mencari lokasi untuk pondok pesantren.

“Saya masih ingat dulu, 5 tahun yang lalu. Dimana Dr Hermawan Saputra mendorong saya agar mencari lokasi untuk pesantren, paling tidak untuk ngontrak sambil berjalan,” ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan bagaimana peran Hermawan Saputra mendesain program-program pesentrennya sehingga bisa berkembang seperti sekarang ini.

“Saya banyak dibantu sama beliau untuk mendesain program, terutama menjadikan PTQ Fantastis sebagai tempat kaderisasi pemimpin Islam masa depan dan Tahfizh serta Qori terutama generasi asal Bima yang kuliah di UI, hingga membantu anak yatim piatu yang kurang mampun dan ingin menjadi Tahfizh dan Qori,” paparnya.

Ahmad Yasin mengungkapkan, dirinya saat ini meminta kesedian Dr Hermawan Saputra untuk membantunya mengembangkan PTQ Fantastis di Bima agar kedepan generasi penghafan Al-Qur’an dan Qori nasional maupun internasional tidak terputus sampai di Syamsuri Firdaus .

Saat ini, pihaknya terus berbenah dengan membuat program mahasiswa Qur’an Fantastis yaitu program yang menyiapkan kader-kader yang akan menjadi pemimpin dan penghafal Al-Qura’an dan mewadahi mahasiswa yang ingin fokus menghafal.

Atas dorongan tersebut hingga sampai saat ini santri-santri terus berdatangan dan terus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

Sementara Dr Hermawan Saputra mengungkapkan selama ini dirinya dan Ustaz Ahmad Yasin merupakan sahabat dan selalu bersama-sama, bahkan ia menyebut dirinya selalu diminta oleh beliau untuk merancang program-program pesantrenya.

“Saya dan Ustaz Ahmad Yasin merupakan sahabat. Saya selalu bersama-sama beliau berdiskusi di masjid UI. Kebetulan saya sama beliau memiliki visi yang sama untuk mengembangkan pondok pesantren terutama wadah bagi generasi Bima yang memiliki prestasi dalam menghafal Al-Qur’an dan Qori yang ingin melanjutkan pendidikan di Jakarta namun tidak ada tempat mondok yang konduksif,” ungkap Ketua Program Studi Pasca Sarjana FKM Uhamka ini.

Ia juga mendorong Ustaz Ahmad Yasin untuk melebarkan sayap PTQ Fantastis ke seluruh Indonesia.

Hermawan Saputra berharap, agar ada peran serta pemerintah daerah untuk memberikan bantuan anggaran subsidi bagi PTQ yang selama ini konsen dalam pembinaan bagi Qori-Qori asal tanah kelahirannya yang berprestasi.

Untuk diketahui, Ustads Ahmad Yasin dan Dr Hermawan Saputra merupakan 2 sahabat kelahiran Bima yang menitih karir sebagai dosen. Ustadz Ahmad saat ini mengembangkan pondok pesantren. Sementara Dr Hermawan adalah salah satu politisi muda PKS yang terbilang sukses dalam dunia akademisi.

*Kahaba-01