Kota Bima, Kahaba.- Setelah melalui sejumlah tahapan dan proses ujian seleksi, Jumat 10 Mei 2024, akhirnya Akademi Kebidanan (Akbid) Harapan Bunda Bima resmi mengumumkan anggota Satuan Tugas (Satgas) PPKS terpilih, sesuai dengan nilai kompetensi dan keahlian yang diberikan dosen penguji.
“Usai tahapan ujian dilaksanakan, ada 7 anggota Satgas yang terpilih sesuai keputusan dosen penguji,” ujar Ketua Pansel Satgas PPKS Rostinah, Rabu 22 Mei 2024.
Adapun 7 anggota Satgas terpilih yakni Nur Islamyati sebagai Ketua PPKS, Taufiqurahman sebagai sekretaris, Yati Purnama sebagai anggota dan 4 orang lainnya yaitu Bunga Uswatun Hasanah, Annisa Khofifah dan Melati Mekar Sari.
Adapun beberapa tugas dari Satgas PPKS di antaranya, membantu pimpinan perguruan tinggi menyusun pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di perguruan tinggi, mensosialisasikan dan memberikan edukasi tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di perguruan tinggi, menyediakan layanan pendampingan bagi korban kekerasan seksual.
Kemudian menerima laporan kasus kekerasan seksual dan melakukan pemeriksaan awal, mensurvei kekerasan seksual dalam beberapa bulan, lalu memediasi antara korban dan terlapor. Memberikan rekomendasi kepada pimpinan perguruan tinggi untuk mengambil tindakan terhadap kasus kekerasan seksual dan dapat menjalin mitra kerja dengan pihak lain, dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di perguruan tinggi.
“Pembentukan Satgas PPKS merupakan langkah konkret yang diambil oleh kampus dalam melibatkan diri aktif, untuk memerangi dan mencegah kekerasan seksual. Maka dengan keberadaannya diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Akbid Harapan Bunda Bima Nurbaety berharap, setelah terbentuknya Satgas PPKS pada lingkup kampus tersebut, maka Satgas bisa langsung bekerja aktif , sesuai dengan program kerja yang telah direncanakan.
“Kami optimis dengan terbentuknya Satgas PPKS, akan tercipta dunia perkuliahan yang kondusif, hingga dapat meningkatkan antusias mahasiswa belajar di perguruan tinggi. Yang terpenting juga dapat meningkatkan kesadaran kita bersama, tentang pentingnya mencegah dan menangani kekerasan seksual,” tandasnya.
*Kahaba-04