Kabar Kota Bima

Kolaborasi Mahasiswa KKN PMD UNRAM dengan Kelurahan Lewirato: Pengembangan Tanaman Hidroponik untuk Dasawisma

1907
×

Kolaborasi Mahasiswa KKN PMD UNRAM dengan Kelurahan Lewirato: Pengembangan Tanaman Hidroponik untuk Dasawisma

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (UNRAM) bekerja sama dengan Pemerintah Kelurahan Lewirato Kota Bima membangun tanaman hidroponik. Tujuan program ini untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal serta persaingan usaha dan memberdayakan kelompok dasawisma.

Kolaborasi Mahasiswa KKN PMD UNRAM dengan Kelurahan Lewirato: Pengembangan Tanaman Hidroponik untuk Dasawisma - Kabar Harian Bima
Foto bersama Lurah Lewirato dengan mahasiswa KKN UNRAM. Foto: Ist

Andika Wisnu selaku koordinator mahasiswa hubungan masyarakat KKN PMD UNRAM menjelaskan, Kelurahan Lewirato memiliki potensi besar untuk pemanfaatan lahan di bidang tanaman seperti sayur-sayuran. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, kelompok dasawisma di kelurahan berinisiatif untuk mengembangkan tanaman hidroponik sebagai alternatif sumber makanan dan mendapatkan sumber tambahan.

Sebagai bagian dari program KKN PMD kata dia, mahasiswa UNRAM hadir untuk memberikan pelatihan dan pendampingan teknis kepada masyarakat Lewirato, khususnya kelompok dasawisma Lewirato. Mahasiswa KKN PMD unram membawa pengetahuan terbaru tentang teknik hidroponik yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

“Tujuan kami memberikan keterampilan yang dapat langsung diterapkan oleh anggota kelompok dasawisma. Kami ingin mereka bisa mandiri dan mengembangkan sistem pertanian ini secara berkelanjutan,” ujarnya, Kamis 8 Agustus 2024.

Andika mengakui, adapun pelatihan yang dilakukan mencakup beberapa aspek penting dari budidaya hidroponik, seperti pertama pengenalan sistem hidroponik. Mahasiswa memberikan penjelasan serta pandangan mengenai berbagai jenis sistem hidroponik yang bisa diterapkan di wilayah Kelurahan Lewirato, seperti sistem rakit apung, sistem pipa hidroponik, NFT (Nutrient Film Technique) (jelaskan), dan sistem wick.

Kedua, persiapan media tanam. Peserta akan dilatih cara menyiapkan media tanam yang tepat, termasuk memilih unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, antara lain penyiapan pupuk, spons, pipa air, tanah, dan aliran listrik yang memadai.

Ketiga, perawatan dan pemeliharaan. Dimana
mahasiswa memberikan tips dan trik untuk merawat tanaman hidroponik agar hasilnya optimal, serta dapat di petik (penuaian) termasuk cara mengatasi hama dan penyakit yang umum terjadi pada tanaman.

Keempat, pengelolaan hasil panen. Mahasiswa juga membantu kelompok dasawisma dalam mengembangkan strategi pemasaran di era modern, seperti pemanfaatan aplikasi seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram agar hasil panen dapat dijual dengan harga yang menguntungkan.

“Kemudian untuk dampak positifnya, kerja sama ini telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi warga Lewirato. Tidak hanya meningkatkan keterampilan bertani, tetapi juga membuka peluang baru bagi ibu-ibu rumah tangga untuk berkontribusi dalam ekonomi keluarga,” ungkapnya.

Di tempat terpisah, Ketua Rumah Aspirasi Kelurahan Lewirato Arief Rahmansyah menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada mahasiswa KKN UNRAM atas ilmunya.

“Sekarang kami bisa memanfaatkan lahan sempit di kelurahan untuk menanam sayuran yang bisa dijual dan dikonsumsi sendiri,” kata Arief.

Harapan ke depan, kerja sama ini akan menjadi contoh bagi kelurahan lain untuk memanfaatkan teknologi pertanian kontemporer untuk pemberdayaan masyarakat. Pihak Kelurahan Lewirato berharap program ini akan bertahan dan dapat mencapai lebih banyak keterampilan baru masyarakat di masa depan.

Sementara itu, Lurah Lewirato A Munir Hariaddin mengatakan, pihaknya terus berkolaborasi dan berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan positif mahasiswa universitas Mataram seperti ini.

“Semoga kerjasama ini bisa menjadi langkah awal untuk lebih banyak inovasi di bidang pemanfaatan lahan untuk pertanian,” harapnya

Lurah menambahkan, inisiatif ini menunjukkan bahwa ketika para akademisi dan komunitas lokal berhasil bekerja sama, mereka dapat mengatasi tantangan regional. Program ini diharapkan dapat menginspirasi banyak pemangku kepentingan untuk mengembangkan inovasi serupa di tempat lain.

*Kahaba-01