Kota Bima, Kahaba.- Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Mbojo Matenggo Kota Bima melanjutkan rangkaian kegiatan pelatihan dan simulasi kesiapsiagaan tanggap darurat bencana di SDN 63 Dodu, Rabu 18 Desember 2024, setelah di hari yang sama kegiatan serupa sukses digelar di SDN 40 Lewirato.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada guru dan siswa mengenai tindakan dan memperkenalkan cara memanfaatkan sumber daya di sekitar, untuk proses evakuasi serta memastikan keselamatan di tengah situasi darurat.
Tim FPRB memberikan materi tentang langkah-langkah kesiapsiagaan yang mencakup identifikasi potensi risiko bencana, upaya pencegahan, serta teknik penyelamatan korban.
Salah satu kegiatan utama adalah simulasi evakuasi, di mana siswa dilatih menggunakan tandu darurat untuk menyelamatkan korban dan memberikan penanganan pertama.
Ketua Harian FPRB Mbojo Matenggo Anwar Arman menjelaskan, kegiatan ini merupakan upaya mendukung terciptanya Sekolah Aman Bencana di Kota Bima.
“Kesiapsiagaan bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau lembaga khusus, tetapi juga harus ditanamkan sejak dini di lingkungan sekolah,” ujarnya.
Anwar memaparkan, pelatihan ini penting agar siswa dan guru memiliki pemahaman serta keterampilan yang tepat dalam menghadapi situasi darurat.
“Dengan kesiapsiagaan yang baik, risiko korban jiwa dan kerugian akibat bencana dapat diminimalkan,” tambahnya.
FPRB Kota Bima berharap kegiatan ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan program kesiapsiagaan dan menjadikan sekolah sebagai lingkungan yang aman bagi siswa.
Simulasi dan pelatihan ini mendapat apresiasi dari para guru dan siswa di SDN 63 Dodu dan disampaikan terima kasih kegiatan yang digelar FPRB.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami berharap pelatihan semacam ini bisa terus dilakukan di masa mendatang,” ucap salah seorang guru.
*Kahaba-01
