Kota Bima, Kahaba.- DPC Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI) Kota Bima menggelar baksos, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2025, Sabtu 15 November di Universitas Nggusuwaru (UNSWA).
Kegiatan dimaksud menyoroti isu genting yakni, tingginya kasus HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) di kalangan remaja, pelajar, dan mahasiswa di Kota Bima.
Dengan mengusung tema “Urgensi Pengendalian HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual Lainnya di Kota Bima”, PATELKI menghadirkan rangkaian edukasi intensif sebagai upaya menekan penyebaran penyakit yang angkanya terus meningkat di NTB.
Ketua DPC PATELKI Kota Bima Asryadin, memimpin langsung kegiatan ini dengan melibatkan seluruh pengurus dan para Ahli Teknologi Laboratorium Medik (TLM) se-Kota Bima.
Kehadiran tenaga kesehatan profesional diperkuat dengan pendampingan akademis dari Dekan FKIP UNSWA, Ika Wirahmad, sebagai bentuk dukungan perguruan tinggi terhadap edukasi kesehatan masyarakat.
Turut hadir pula Evi Rahmawati, Pengelola Program HIV/AIDS dan PIMS Puskesmas Mpunda, yang membagikan perspektif terkait penanggulangan kasus di tingkat layanan primer.
Menurut Asryadin, kasus HIV/AIDS dan PIMS pada usia produktif, khususnya mahasiswa, memerlukan perhatian serius.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) secara langsung serta mendorong kesadaran untuk berani melakukan pemeriksaan dan deteksi dini,” ujarnya.
Ia menegaskan, baksos ini difokuskan pada peningkatan pemahaman mengenai bahaya penyakit menular seksual dan pentingnya pemeriksaan laboratorium secara berkala.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Bima serta Program Inovasi Kesehatan “Halo ODHA!” yang selama ini gencar mendorong penanganan ODHA di daerah.
Selain itu, kolaborasi lintas sektor juga hadir melalui partisipasi Laboratorium Klinik Prodia Bima sebagai sponsor utama.
“Dukungan pihak swasta menunjukkan bahwa pengendalian HIV dan PIMS adalah tanggung jawab bersama. Edukasi dan deteksi dini harus menjadi budaya, terutama bagi generasi muda,” tambahnya.
*Kahaba-04












