Kota Bima, Kahaba.- Semasa menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah menyampaikan kekagumannya terhadap daerah Bima. Alasannya, karena dua tahun berturut-turut pelajar asal Bima berhasil menjuarai Lomba Cerdas Cermat (LCC) 4 Pilar Kebangsaan Tingkat Nasional.
“Pak SBY bukan hanya kagum, beliau juga sempat heran karena daerah sekecil Bima mampu menyisihkan semua daerah di Indonesia dalam lombat tersebut,” kata Anggota DPR RI, H Muhammad Lutfi saat silaturrahmi dengan masyarakat ke Kelurahan Ntobo Kota Bima, Jum’at (3/6) sore.
Kekaguman itu kata Lutfi, disampaikan Mantan Presiden Republik Indonesia dua periode ini usai memberikan penghargaan kepada Tim LCC dari SMA Negeri 1 Kota Bima Tahun 2012. Kemudian tahun berikutnya, penghargaan kembali diberikan kepada Tim LCC SMA Negeri 1 Madapangga asal Kabupaten Bima karena menyabet juara.
“Bagaimana tidak menang, semua literatur 4 Pilar Kebangsaan mereka kuasai. Bahkan titik koma mereka hafal betul dan tak ada yang dilewati satu pun. Ini menandakan kemampuan pelajar kita sangat luar biasa,” puji HM Lutfi.
Dan harus diakui terangnya, Kota dan Kabupaten Bima merupakan daerah tertinggi tingkat Indeks Prestasi Manusia (IPM) di Propinsi NTB. Artinya, mencerminkan tingkat pendidikan orang Bima sangat tinggi.
Sayangnya kata Wakil Rakyat dari Partai Golkar ini, 4 Pilar Kebangsaan hanya sebatas dikuasai dan dipahami oleh masyarakat Bima. Belum sepenuhnya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu tercermin dari stigma nasional terhadap daerah Bima sebagai zona merah.
“Hanya karena dipicu masalah kecil, masyarakat kita cepat tersulut emosi sehingga berakibat pada bentrokan antar kampung, bunuh-membunuh dan saling membenci,” ujarnya.
Karenanya sambung Lutfi, penanaman nilai-nilai moral yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaan perlu terus dilakukan agar tumbuh rasa persaudaraan dan saling menghargai antar sesama manusia. Tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di lingkungan masyarakat dan berbagai lini kehidupan.
*Ady