Kota Bima, Kahaba.- Seorang nenek, Asnah (70) tiba – tiba muncul disekitar kerumunan warga Kelurahan Dara dan Mahasiswa STIH Muhammadiyah Bima, yang menggelar aksi protes dan mengusir para pekerja timbunan laut Amahami, Senin (14/11). (Baca. Warga Dara Usir Pekerja Timbunan Laut Amahami)
Nenek yang diketahui warga Lingkungan Amahami Kelurahan Dara itu terlihat menangis dan histeris saat warga menggelar aksi tersebut. Dia ikut memprotes adanya penimbunan laut itu, bergumam sendiri dan sesekali berteriak.
Saat ditemui, Asnah mengaku dirinya sudah puluhan tahun tinggal di lingkungan Amahami dan tahu persis kondisinya. Sebab, laut amahami juga tempat dirinya mencari nafkah, mengumpulkan kerang-kerang dan satwa dipinggir laut untuk dijual.
“Laut ini milik negara, bukan milik pribadi warga. Laut ini ditimbun juga menghilangkan mata pencaharian kami yang ada di lingkungan Amahami. Kami nanti mau cari makan dimana,” tanyanya.
Asnah juga mempertanyakan sikap pemerintah sekarang yang dengan leluasanya menimbun laut. Padahal dulu, saat mereka pernah tinggal di laut tersebut pernah digusur oleh Bupati Bima Umar Harun, untuk tinggal didaratan.
“Tapi sekarang pemerintah justeru menjadikan laut tersebut daratan,” sorotnya.
Untuk itu, ia meminta kepada pemerintah untuk memikirkan nasib warganya yang mencari nafkah disekitar laut Amahami. Jangan hanya berpikir tentang kepentingan sesaat.
*Bin