Kabupaten Bima, Kahaba.- Cuaca ekstrem yang masih terjadi di wilayah perairan Sape-Labuan Bajo, memaksa PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Sape memberlakukan sistem buka-tutup terhadap kapal penyeberangan yang berlayar.
“Sistem buka-tutup ini kita berlakukan demi keamanan, mengingat kondisi cuaca ekstrem masih terjadi,” kata Plh PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Sape, Suparjo saat dihubungi Kahaba.net, Rabu (1/2) siang.
Suparjo mengaku, berdasarkan informasi cuaca dari BMKG tinggi gelombang di sekitar jalur penyeberangan masih berkisar 2 meter hingga 3 meter. Kondisi ini masih cukup riskan untuk membuka penuh jalur penyebrangan.
Bahkan kata dia, beberapa hari lalu penyeberangan jalur Sape-Labuan Bajo dan Sape-Sumba sempat ditutup total akibat cuaca ekstrem. Hal ini menyebabkan penumpukan kendaraan di pelabuhan, mulai dari truk, mobil pribadi hingga sepeda motor.
“Kita hanya berani mengijinkan kapal 1000 GT ke atas yang berlayar, sementara di bawah itu belum bisa karena tingginya gelombang. Itu pun harus ada koordinasi dengan sahbandar,” jelasnya melalui sambungan telepon seluler.
Berapa lama sistem buka-tutup itu akan diberlakukan lanjut Suparjo, tergantung dari kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG. “Kemungkinan masih akan diberlakukan selama seminggu ke depan bila mengacu dari adanya prediksi cuaca ekstrem yang masih akan terjadi,” kata dia.
Dalam dua hari terakhir sambung Suparjo, hanya satu unit kapal yang bisa diberangkatkan. Sedangkan untuk hari ini, rencananya akan diberangkatkan dua unit kapal bila tidak terkendala cuaca.
“Sekitar Pukul 04.00 Wita dini hari tadi kita sudah berangkatkan KM Cakalang II menuju Labuan Bajo, Manggarai Barat dan rencananya KM Cucut juga akan diberangkatkan menuju Sumba,” aku pria yang juga Manajer Tehnik ASDP ini.
*Kahaba-03