Kota Bima, Kahaba.- KNPI Kota Bima menggelar kegiatan diskusi dan silahturahim kepemudaan dengan tajuk “Membidik Peluang Partisipasi Figur Muda pada Pilkada Kota Bima Tahun 2018” di Bima Tirta, Sabtu (25/2).
Hadir sebagai pembicara yakni Ketua KPU Kota Bima Bukhari, Ketua DPC PDIP Kota Bima Ruslan, Bendahara KNPI Provinsi NTB, Abdul Majid, CEO Sentral Muslim Hadi Santoso, Pengamat Medsos Rangga Babuju dan Presiden Direktur PT. Ulet Jaya Bima Imam Soryo Wibowo. Kegiatan itu juga dihadiri sejumlaha pelajar SMA, mahasiswa, organisasi mahasiswa dan beberapa OKP.
Ketua KPU Kota Bima Bukhari, sebagai pembicara awal lebih banyak mengulas soal peran pemuda mengawal proses dan tahapan Pilkada. Karena pemuda menurutnya, memiliki kemampuan dan tingkat ketelitian yang baik dalam melakukan pengawasan.
Dirinya pun mengajak generasi muda untuk ikut serta mengawasi dan mengtrol seluruh tahapan Pilkada Kota Bima akan dimulai tahun ini.
“Kami ajak generasi muda, berpartisipasi pada seluruh penyelenggaraan Pilkada. Awasi dan pantau semua tahapan, agar proses Pilkada bisa berjalan dengan baik,” ajaknya.
Bendahara KNPI NTB, Abdul Majid pada saat menyampaikan, anak muda memiliki peluang yang sama dengan orang tua untuk bisa tampil dan meraih kemenangan pada Pilkada. Sebab, telah banyak contoh di beberapa daerah, anak muda dengan gagah berani tampil dan meraih simpati rakyat.
“keterlibatan anak muda pada Pilkada sangat besar. Sudah banyak daerah yang dipimpin anak muda yang berani dan cerdas. Di Kota Bima juga tidak menutup kemungkinan, bakal ada anak muda yang bisa melakukan itu,” katanya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT. Ulet Jaya Bima Iman Soryo Wibowo yang sudah menyatakan diri maju sebagai Bakal Calon Wakil walikota Bima mengakui, Kota Bima memiliki banyak anak muda yang berkualitas. Hanya saja, wadah untuk tampil dan berada di ruang ruang publik masih kurang.
“Kota Bima juga memiliki SDA dan SDM yang sangat melimpah. Saya bahkan sangat mencintai Bima, karena saya lahir di Kota Bima. Jadi saya akan menunjukan akan mengelola yang ada di Kota Bima ini untuk kesejahteraan,” janjinya.
Kemudian menurut Rangga Babuju, yang dibutuhkan rakyat Kota Bima sekarang yakni anak muda yang tidak terlalu banyak berkata-kata, tapi minim karya. Sebab, warga Kota Bima sudah bosan mendengar kata – kata yang tidak mampu direalisasikan dalam aksi nyata.
“Orang Bima sekarang butuh anak muda yang bisa berbuat. Yang dilakukannya pun bisa memenuhi sebagian besar harapan orang banyak. Bukan hanya retorika,” tegasnya.
Di tempat yang sama, CEO Sentral Muslim Hadi Santoso memberi perspektif, bahwa Indonesia bisa menjadi sekarang berkat perjuangan generasi muda. Setiap peralihan kepemimpinan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat, anak muda hadir dengan semangat perubahan dan menggerakkan rezim mengakhiri kekuasaannya.
Pada sesi diskusi, sejumlah anak muda juga menyampaikan pandangannya. Dari sekian yang juga berbicara, banyak yang mendorong agar saatnya pemuda Kota Bima mendorong keterwakilan kaum muda untuk bisa tampil pada Pilkada Kota Bima tahun 2018. Menyamakan visi dan meraih kemenangan.
*Kahaba-01