Mataram, Kahaba.- Dugaan kasus perselingkuhan, antara oknum anggota DPRD Kota Bima Selvy Novia Rahmayani dan seorang anggota Polri Brigadir EW, terus disuarakan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Bima Menggugat (ABM). Bahkan, ABM menggelar aksi serentak dari Jakarta dan Mataram di kantor DPP dan DPD Demokrat NTB, Jum’at (19/5) kemarin.
Selain menggelar unjukrasa, ABM juga sekakigus melaporkan Selvy atas dugaan kasus pelanggaran kode etik. Tidak hanya itu, puluhan pemuda dan mahasiswa ini juga menggedor gedung DPRD Provinsi NTB, dan Polda NTB guna menyampaikan sikap dan aspirasi mereka.
Korlap aksi Dhen Malaka mengungkapkan kepada media ini, hubungan ‘gelap’ kedua aparatur negara itu sudah banyak diketahui oleh warga umum. Kedekatan antara SNR dan oknum anggota yang statusnya adalah suami orang (Fita-red), sudah menjadi buah bibir warga dimana-mana.
“Walaupun SNR membantah tidak ada hubungan dekat. Si Fita kan sudah pernah memperingatinya agar tidak mendekati suaminya lagi,” ungkapnya.
Hal lain tentang Brigadir EW yang pernah menjadi mantan ajudan Kapolres Bima Kota saat ini, Kapolres Bima Kota sudah pernah memanggil EW dan Fita, dari hasil pembinaan itu menurut Fita, EW mengaku salah kepada Kapolres. Dan keributan ini dipicu karena kecemburuan Fita mendengar dan mengetahui Brigadir EW yang baru pulang dengan oknum dewan itu dari Bali beberapa bulan yang lalu.
Orator lain Mukmin membeberkan, keterlibatan EW dalam penggunaan narkoba yang sedang menunggu proses sidang disiplinnya di Polres Bima Kota. Kuat dugaan oknum anggota dewan juga ikut terlibat dalam kasus ini, karena pernah tersandung kasus tersebut dan merasakan jeruji besi.
“Kami menduga ada kebohongan besar dibalik kasus narkoba Brigadir EW,” sorotnya.
Untuk itu, pihaknya berharap dalam memutuskan kasus ini, para pihak terkait lebih mengedepankan rasional dan nurani hukum dibanding kepentingan politik dan yang lainnya,” tandasnya.
Sementara itu, aksi yang digelar di Jakarta, pihak ABM mengadakan hearing bersama Sekretaris Bidang OKK DPP Demokrat (Bobbi Batubara) dan Bapiluh Bali Nusra (M Husni Tamrin) di kantor DPP Demokrat, Jakarta.
*Kahaba-01