Kota Bima, Kahaba.- Mecidana Production sukses menggelar casting film La Hila Minggu pagi kemarin. Sebanyak 89 warga ikut kegiatan yang digelar di Hotel dan Cafe Komodo. Rencananya, film tersebut akan berdurasi 1 jam 14 menit dan akan di launching langsung di halaman kantor Bupati Bima dan diputar keliling di Kecamatan Kabupaten Bima.
Pembina Mecidana Production sekaligus produser fim tersebut Ari Ipan dalam sambutannya mengatakan, media perfilman menjadi langkah ekspansi kebudayaan untuk ranah yang lebih luas.
“Acara ini menjadi langkah awal kita bersama, sejarah besar bersama, yang patut kita syukuri bersama dan benar-benar berjuang bersama. Baik kru maupun calon peserta harus mengambil peran dalam gerak sejarah baru ini,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut dirinya juga menyampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Bima yang mendukung penggarapn film dimaksud. Ucapan yang sama juga disampaikan kepada H Mustahid H Kako, sesepuh dan tokoh masyarakat Donggo yang begitu aktif mendukung dalam usaha pelestarian aset cerita rakyat Mbojo, dalam hal ini khasanah lokal masyarakat Donggo La Hila.
“Alhamdulillah mimpi besar kita bersama untuk pelestarian adat dan budaya Mbojo pun mulai terwujud dengan pembukaan casting film La Hila,” ujar Ari didampingi rekan manajemennya Yoko, Firdaus dan Diki.
Kasubbid Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Bapedda Kabupaten Bima Rahmawati berharap, kerjasama dengan Mecidana ini tentu akan memberikan dampak positif bagi upaya pelestarian budaya Mbojo.
“Dengan memperbanyak film cerita rakyat, kita akan memperkenalkan pada generasi tentang nilai-nilai budaya daerah yang semakin lama semakin luntur tergerus oleh perkembangan teknologi,” katanya.
Untuk meminimalisir dampak negatif tersebut, pemerintah berkomitmen untuk terus berupaya membuat terobosan dalam melestarikan adat budaya Mbojo. Antara lain memproduksi film cerita, film dokumenter maupun adat istiadat Mbojo lainnya yang sarat dengan nasehat dan nilai budaya yang sangat luhur.
“Semoga apa yang kita niatkan dan upayakan ini mendapat ridho Allah SWT dan dihitung sebagai amal ibadah,” pintanya.
Sementara itu, budayawan Bima Alan Malingi sangat mengapreseasi kegiatan ini. Menurut dia, Mecidana telah lama berkiprah, tepatnya sejak tahun 2012 telah bersama-sama ikut membantu mempublikasikan budaya dan perjalanannya melalui film-film dokumenter.
“Jadi sudah sewajarnya Mecidana menjadi mitra yang baik bagi pemerintah atas kiprahnya selama ini,” ungkapnya.
Alan mengaku sudah sangat mengenal kiprah Mecidana selama ini. Apalagi telah beberapa kali melakukan kerjasama dengan tv swasta nasional. Jadi kemampuannya dalam menggarap film tidak diragukan lagi.
“Ari juga sudah seperti saudara dan adik sendiri, jadi sudah hafal cara berpikirnya, cara merasa, dan cara bertindaknya,” tambahnya.
*Kahaba-01