Kabupaten Dompu, Kahaba.- Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila (HKP) Tahun 2018. Pemerintah Kabupaten Dompu menggelar upacara bersama di lapangan Beringin Pemda Dompu, Senin (1/9).
Upacara dengan tema “Pancasila Sebagai Landasan Kerja Mencapai Prestasi Bangsa” itu diikuti Unsur FKPD Dompu, Kepala Dinas Lingkup Pemda Dompu, Camat, Kades dan Lurah, Kepala sekolah SMA, SMP dan SD, Toga, Tomas, Toda dan Tokoh wanita.
Bupati Dompu, H Bambang M Yasin menjadi Inspektur Upacara (Irup). Bupati tampak gagah memasuki mimbar upacara mengenakan jas lengkap berwarna hitam. Pada kesempatan ini, HBY sapaan akrabnya, memimpin para peserta dalam sesi mengheningkan cipta untuk mendoakan para Pahlawan Revolusi yang telah gugur di medan perang. Di samping itu, tidak ada prosesi pengibaran bendera merah putih pada setiap perhelatan upacara peringatan kesaktian pancasila.
Naskah Pancasila dibacakan langsung oleh Bupati Dompu. Sementara, pembacaan Naskah Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) disampaikan Ketua DPRD, Yuliadin. Sekretaris Daerah (Sekda) H Agus Bukhari membacakan Ikrar Sumpah Setia Pancasila, dan Pembaca Doa oleh Kepala Departemen Agama Dompu, H Syamsul Ilyas.
Menurut Bupati Dompu, arti Pancasila adalah tidak hanya dibaca dan diucapkan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana implementasinya. Seperti toleransi beragama, mengutamakan musyawarah serta berkeadilan bagi seluruh masyarakat.
“Keadilan bukan berarti harus sama rata, namun adil berdasarkan porsinya masing-masing,” ujarnya.
Kata dia, kebiasaan kita di Dompu yang selalu mengutamakan musyawarah dan gotong-royong berjalan sangat sangat baik. Bahkan orang beda agama bisa hidup damai di Dompu.
“Kabupaten Dompu mampu mengimplementasikan nilai-nilai dari Pancasila. Karena nilai-nilai seperti toleransi beragama, bermusyawarah sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Tantangan kedepannya, sambung Bupati, semua elemen baik dari Pemda, DPRD, Polri, TNI dan masyarakat diharap mampu berkonstribusi untuk menjadikan Dompu yang Pancasilais, dan menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan.
”Keberagaman dan Kebhinekaan itu penting kita tanamkan di Bumi Nggahi Rawi Pahu ini, sebagai telah dilakukan oleh para pendahulu kita dulu,” tambahnya.
*Kahaba 09