Kota Bima, Kahaba.- Guna menindaklanjuti kelangkaan semen di Kota Bima, Pemkot Bima melalui Bagian Perekonomian bersama Dinas Koperindag menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah toko bangunan dan distributor semen, Rabu (2/10).
Pantauan media ini, terdapat beberapa toko bahan bangunan tidak memiliki stok semen untuk dijual. Toko pertama yang dikunjungi Harmonis Kelurahan Rabangodu Utara, memiliki puluhan sak semen di gudang namun pemilik mengatakan tidak menjualnya.
“Ini semen tidak untuk dijual, tapi buat membangun rumah pribadi, jadi hanya disimpan sementara saja,” ujar pemilik toko M Natsir.
Melihat kondisi itu, Bagian Perekonomian dan Diskoperindag mengimbau agar tidak dilakukan upaya penimbunan. Karena berdasarkan aturan, semen yang berada di gudang harus dijual ke masyarakat.
“Meskipun alasan pemilik toko semen yang berada di gudang untuk keperluan pembangunan rumah pribadi, tapi secara prosedural tidak diperbolehkan disimpan di gudang,” ujar Kabag Perekonomian Ruslan.
Setelah dari toko Harmonis, tim kembali bergerak menuju toko bangunan Angindai Kelurahan Sadia. Di tempat tersebut masih terdapat 70 sak semen di gudang dan diperjualbelikan. Kemudian belum adanya stok tambahan, karena di distributor masih kosong.
Kemudian tim melanjutkan sidak ke Toko Antara Kelurahan Tanjung, di mana hanya tersisa 20 sak semen saja yang berada di gudang. Masih sedikitnya stok semen tersebut karena menunggu pasokan dari distributor di luar daerah.
“Hasil percakapan dengan pemilik toko Antara, stok semen memang sedikit. Sehingga pemilik toko tidak berani menjanjikan kepada pelanggan kapan stok semen datang, kedatangan semen tidak bisa diperkirakan. Hari ini pesan, belum tentu besok diantar. Bisa sampai 2 pekan hingga sebulan baru pesanan diantar oleh distributor,” beber Ruslan.
Dengan kelangkaan di sejumlah toko tersebut, Bagian Perekonomian dan Diskoperindag memantau stok semen pada 4 distributor semen yang berada di Kelurahan Paruga.
Untuk PT Nusa Trijaya Abadi yang menjual semen Tonasa, terlihat banyak sekali stok semen di gudang. Hanya saja pemiliknya beralasan sudah ada pembelinya, namun belum datang mengambil di gudang.
“Semua semen telah terjual, namun pemiliknya belum mengambil di gudang,” kata Domianus.
Sementara itu PT Catur Kencana Sakti juga tidak banyak memiliki stok semen Tonasa, karena yang tersisa sudah ada pembeli namun belum mengambil barang.
Kemudian PT Saka Agung Abadi, distributor semen Tiga Roda, masih memiliki stok 1.370 sak semen, semuanya masih tersimpan di gudang. Stok banyak karena selain sudah ada pembeli yang belum mengambil barang, juga memang masih menunggu pembeli yang datang.
Dari hasil sidak itu, Bagian Perekonomian dan Diskoperindag dalam waktu dekat akan menggelar rapat internal. Untuk menentukan hasil sidak dan tindakan selanjutnya.
*Kahaba-04