Kota Bima, Kahaba.- Perhatian Pemerintah Kota Bima untuk perkembangan olahraga tiap tahun semakin berkurang. Pasalnya alokasi anggaran hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bima dari miliran tiap tahun, kini tinggal Rp 750 juta.
“Anggaran untuk KONI memang setiap tahun merosot,” ungkap Ketua KONI Kota Bima Feri Sofiyan saat rapat kerja tahunan di Pemandian Bima Tirta, Sabtu (2/4).
Diakui Feri, minimnya dana hibah ini karena anggaran Pemerintah Kota tersedot untuk penanganan Covid-19. Kondisi ini pun terjadi tiga tahun terakhir.
Kondisi ini pun berdampak bahwa selama 3 tahun terakhir, pembinaan KONI terhadap cabang olahraga tentu sangat minim. Bahkan hampir tidak ada event yang bisa diselenggarakan.
“Kita tidak bisa mengadakan event karena tidak boleh berkerumun. Sehingga lengkap sudah masalah kita dalam peningkatan prestasi,” beber pria yang juga Wakil Wali Kota Bima ini.
Dijelaskannya, anggaran Rp 750 juta tersebut akan dibagi-lagi. Sekitar Rp 250 juta dialokasikan untuk bonus atlet PON. Sisanya sekitar Rp 500 juta untuk operasional KONI dan pembinaan cabor.
Untuk itu, dia berharap seluruh jajaran KONI bisa sama-sama bergerak untuk mencari anggaran. Terutama pengurus KONI yang saat ini duduk di legislatif.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Rapat Kerja M Irfan mengatakan, tahun ini akan diselenggarakan Pekan Olahragan Provintuhsi (Porprov) NTB. Tentunya bukan anggaran sedikit yang dibutuhkan.
“Kalau pasti diselenggarakan tahun ini, akan sangat sulit kita mengikuti event ini. karena keterbatasan anggaran,” tutur Wakil Ketua II KONI kota ini saat menyampaikan laporan.
Sekretaris KONI Kota Bima Alwi Yasin menambahkan, selain anggaran masalah lain yang muncul adalah tidak ada pembinaan berkesinambungan. Bakan saat ini dia melihat mata rantai atlet perprestasi telah putus.
“Untuk kita perlu melakukan pembibitan sejak dini,” tegasnya.
Hal tersebut lanjut Alwi akan diselenggarakan multi event. Kemudian cabor mengadakan penjaringan atlet melalu sekolah-sekolah.
*Kahaba-01