Kota Bima, Kahaba.- Ketua TPQ Al Hi’mah Kelurahan Penaraga Arifin mempertanyakan anggaran insentif yang sampai saat ini tidak kunjung dibayarkan oleh pemerintah kelurahan setempat.
Arifin menceritakan, seperti pada tahun sebelumnya pembayaran anggaran insentif TPQ tidak pernah tertunda. Tapi kali ini justeru berbeda, karena beberapa TPQ lainnya yang berdomisili di kelurahan yang sama justru sudah cair.
“TPQ lain sudah cair dana insentifnya, tapi milik kami belum ada realisasi. Padahal sudah kami pertanyakan ke lurah, jawabannya kemarin belum bisa dibayarkan karena ada alasan tertentu,” ungkapnya, Kamis (9/6).
Arifin menjelaskan, secara regulasi pembayaran insentif satu tahun sekali, dengan jumlah nominal Rp 1 juta lebih. Kendati uang ini tidaklah begitu besar, tapi bisa membantu kebutuhan perbaikan TPQ, pemenuhan kelengkapan dan akomodasi selama satu tahun.
“Saya hanya ingin kejelasan, kapan pembayaran insentif ini. Mengingat kebutuhan operasional TPQ harus dilaksanakan,” katanya.
Sementara itu, Lurah Penaraga Muhajir yang dimintai tanggapan mengaku, anggaran insentif TPQ Al Ma’rif itu memang belum dibayarkan, karena ada penundaan. Sebab berdasarkan arahan dari Bagian Kesra Setda sebagai pimpinan bidang teknis, pencairan anggaran TPQ harus turun melihat dulu kondisi di lapangan.
“Kami diinstruksikan untuk mengecek data yang disampaikan oleh TPQ, apakah nama dan jumlah santri yang belajar itu sesuai dengan fakta atau tidak,” bebernya.
Kenapa ditunda sambungnya, informasi yang masuk di Bagian Kesra Setda bahwa jumlah santri yang terdata sebanyak 30 orang. Sedangkan data yang diterima di pemerintah kelurahan sebanyak 38 orang. Maka dari itu dia beserta jajaran harus turun kroscek dulu di TPQ Al Hi’mah.
“Yang pasti akan dibayarkan insentif ini sesuai dengan jumlah santri yang terdata. Pekan ini akan kami kroscek dulu, jika sudah sesuai dengan jumlah santri akan langsung dibayarkan,” janjinya.
*Kahaba-04
