Kabar Kota Bima

Atlet Peraih Bonus PON Papua Meradang, Begini Penjelasan KONI

1114
×

Atlet Peraih Bonus PON Papua Meradang, Begini Penjelasan KONI

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Saat perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, para duta Kota Bima telah membawa pulang 3 medali emas 1 perak dan 2 perunggu. Hanya saja, para peraih medali kini mempertanyakan jumlah bonus diterima tidak sesuai dari yang dijanjikan.

Atlet Peraih Bonus PON Papua Meradang, Begini Penjelasan KONI - Kabar Harian Bima
Ilustrasi

Ungkapan kekecewaan itu datang dari para pejuang olahraga seperti Allysah Mutaharra, peraih medali emas cabang olahraga Volly Pasir. Pun demikian Lissa, Atlet peraih dua medali emas PON Papua Nurul Iqamah dari Cabang Olahraga panjat tebing menyesalkan apa yang telah diberikan oleh KONI Kota Bima.

“Di luar dugaan kami. Karena terus terang kami masih ingat apa yang disampaikan saat kami diterima setelah kembali ke daerah,” katanya.

Sementara itu, M Fadlin atlet senior dari Kota Bima yang juga turun berlaga di PON Papua menyampaikan isi hatinya. Dirinya mengaku kecewa. Bagaimana bisa membawa nama Kota Bima jika begini bentuk penghargaanya.

“Kami bisa saja tidak mau turun di Porprov NTB membawa Kota Bima kalau diperlakukan seperti ini,” ucapnya kecewa.

Mereka pun meminta apa yang telah dijanjikan bahwa dana sebesar Rp 250 juta yang dijanjikan beberapa bulan lalu, direalisasikan.

“Karena itu adalah hak kami,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris KONI Kota Bima H Alwi Yasin menjelaskan, rencana awal memang untuk bonus sebesar Rp 50 juta. Kemudian kedua, dengan adanya dinamika perubahan belanja, maka KONI sudah lakukan adendum RAB, sesuai rapat beberapa waktu yang lalu.

“Pada rapat itu ternyata ada kewajiban KONI untuk alokasikan Rp 170 juta untuk Askot, karena di dalam RAB itu belum tertuang. Uang itu sudah ditransfer ke Askot, sehingga totalnya untuk Asko sebesar Rp 250 juta,” jelasnya.

Ia menjelaskan, kenapa dikurangi bonus, karena terlalu mencolok perbedaannya dengan bonus pada tahun sebelumnya. Maka seiring dengan kebutuhan Cabor yang banyak, dilakukan perubahan RAB pada rapat yang dihadiri sejumlah unsur pimpinan di KONI.

Saat ini, KONI fokus pada pembinaan olahraga, karena dalam RAB itu dana tersisa Rp 90 juta. Itu pun tidak cukup, sehingga dilakukan pengurangan untuk belanja belanja di atas itu, agar bisa memperbanyak kegiatan Cabor.

Ia menambahkan, untuk alokasi bonus memang belum dibahas pada APBD. Pembahasanya baru dilakukan setelah APBD disahkan.

“Jadi total untuk bonus hanya Rp 100 juta saja,” pungkasnya.

*Kahaba-01