Kabar Bima

Acara Dekranasda itu Lebay, Untungnya Buat Rakyat Apa?

360
×

Acara Dekranasda itu Lebay, Untungnya Buat Rakyat Apa?

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Anggpta DPRD Kota Bima Nazamudin mengeritisi kegiatan Lomba Rancang Busana yang digelar Dekranasda Kota Bima. Dirinya melihat kegiatan tersebut tidak ada untungnya sama sekali untuk rakyat. (Baca. Ledakan Kembang Api di Acara Dekranasda Bikin Panik, Warga: Jangan Sewenang – Wenang!)

Acara Dekranasda itu Lebay, Untungnya Buat Rakyat Apa? - Kabar Harian Bima
Arena Lomba Rancang Busana di Kantor Walikota Bima. Foto: Istimewa

Terlebih kegiatan dimaksud menampilkan pesta kembang api pada tengah malam yang justru mengganggu warga yang tertidur lelap dan ketertiban umum. Semakin menunjukan kegiatan tersebut didesain dengan berlebihan. (Baca. Panitia Lomba Rancang Busana Akan Dilapor Polisi)

“Acara itu kan lebay namanya, berlebihan. Untungnya buat rakyat itu apa?” sorot Nazamudin, saat ditemui di kantor DPRD Kota Bima, Senin (11/9).

Menurut pria yang juga Ketua PKP Indonesia itu, kegiatan yang rutin digelar setiap tahun itu wajib dikiritis. Agar penyelenggara bisa mengevaluasi dan beralih dengan menyelenggarakan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan rakyat. Apalagi kegiatan itu menggunakan uang rakyat.

Dirinya pun mempertanyakan darimana uang untuk mendatangkan artis nasional dan perancang nasional untuk menghadiri kegiatan tersebut. Kemudian pesta kembang api yang juga tentu membutuhkan anggaran tidak sedikit.

“Sumber dana datangkan artis nasional perancang itu darimana. Biaya untuk datangkan artis dan perancang itu tidak sedikit loh,” katanya.

Nazamudin juga menilai, kegiatan tersebut tidak menyentuh langsung para industri tenun rakyat. Yang ada mungkin rakyat hanya bisa menonton. Sementara produk tenun milik Dekranasda saja yangh dilombakan dan dipamerkan.

“Saya kira acara ini hanya menghambur – hamburkan uang rakyat saja, hanya memenuhi selera panitia saja. Tidak ada manfaatnya untuk rakyat,” tegasnya.

Ia juga menyindir soal pesta kembang api acara tersebut yang heboh diberitakan dan dibicarakan di media sosial. Mestinya, pesta semacam itu tidak perlu dilakukan pada tengah malam, disaat orang lagi terlelap tidur dan istrahat.

“Semua orang kaget dan panik. Ini juga berlebihan,” sorotnya lagi.

Pada akhir komentarnya, Nazamudin juga berharap kepada warga media sosial untuk tidak mengeluarkan kata – kata kotor untuk mengomentari hajatan dan pesta kembang api tersebut. Manfaatkan media sosial untuk mengeritisi dengan bahasa yang baik dan santun.

Sementara itu, Sekretaris Dekranasda Kota Bima yang juga Kepala Koperindag Kota Bima Nurjanah saat berusaha ditemui di kantornya beberapa, tidak berada di tempat. Kemudian dihubungi via handphone, nomornya tidak aktif.

*Kahaba-01