Kota Bima, Kahaba.- Ledakan kembang api saat berakhirnya acara Lomba Rancang Busana Tenun Khas Daerah Tahun 2017 yang digelar Dekranasda Kota Bima di halaman kantor Walikota Bima, Sabtu (9/9) malam membuat warga panik.
Bagaimana tidak, ledakannya yang cukup keras dan berturut – turut tersebut cukup lama. Yang membuat warga kesal, ledakan itu terjadi sekitar pukul 12 malam, waktunya warga istrahat dan terlelap tidur.
Di Kelurahan Lewirato, kelurahan yang terbilang dekat dengan kegiatan tersebut juga merasakan terganggunya dengan ledakan tersebut. Sejumlah warga keluar dari rumah dengan raut wajah kesal terbangun dari tidur.
“Kasihan anak – anak yang sudah tertidur karena suara ledakan itu. Kami kira suara bom,” kesal Verawati, Ibu 2 anak itu.
Di lalu lintas media sosial seperti Facebook juga tidak sedikit warga yang mengecam kegiatan yang mengeluarkan suara ledakan tersebut. Seperti yang disampaikan akun dengan nama Khairudin, dalam statusnya ia menulis, “Saya menyatakan protes keras kepada siapa pun yang berulah membuat ledakan yang berakibat pada kepanikan warga di Kota Bima,” tulisnya.
Bahkan, dalam status itu, Khairudin berencana akan bersurat kepada pemerintah dan DPRD Kota Bima atas nama warga, melayangkan protes. “Besok saya akan beraurat resmi kepada pemerintah dan DPRD Kota Bima atas nama warga. Jangan sewenang-wenang seperti ini, anak-anak sampai teriak2 karena ketakutan. Kalian mau jadikan apa kota ini?” tulisnya lagi.
Hal yang sama ditulis oleh pemilik akun bernama Dede Ridwan. Ia menulis “Rumah saya dekat lapangan penaraga, satu jalur dengan rumah kk Ina, sy punya anak 3 tahun sampai duduk nangis ditempat tidur. dan saya pun memastikan bahwa telinga saya mendengar sesuatu yang tidak salah. ga tau harus marah atau bagaimana yang jelas jantungnya saya berdebar kencang,” tulisnya.
“Mungkin saya kampungan yah, tapi semalam itu kelewatan senang senangnya. Dan tolong permintaan maaf secara terbuka dan langsung tertuju pada kami semua. Mulai penggagas, penyelenggara dan pemerintah. tolong…. lain kali kembang apinya disiram air dulu baru dibakar,” tutur Dede dalam statusnya.
Sementara itu, Sekretaris Dekranasda Kota Bima Nurjanah yang dihubungi menyampaikan permohonan maaf kalau suara ledakan itu menyebabkan kepanikan warga.
“Tidak ada niat untuk membuat warga panic, karena itu sebagai tanda acara mulai dibuka saja,” katanya.
*Kahaba-01