Bima Kita

Balumba Gelar Katente Tembe dan Rimpu Mbojo

696
×

Balumba Gelar Katente Tembe dan Rimpu Mbojo

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Memeriahkan HUT Bima ke – 377 dan menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke – 72, komunitas Barisan Pelestarian Lingkungan Alam dan Bahari (Balumba) Kecamatan Sape mengadakan karnaval Katente Tembe dan Rimpu Mbojo, Selasa (25/7) di Kecamatan Sape.

Balumba Gelar Katente Tembe dan Rimpu Mbojo - Kabar Harian Bima
Bupati dan Wakil Bupati Bima beserta jajaran saat melambaikan tangan kepada peserta karnaval Katente Tembe dan Rimpu. Foto: Hum

Bupati Bima Hj.Indah Dhamayanti Putri dalam arahannya menjelaskan, keberadaan Katente Tempe dan Rimpu merupakan budaya dalam dimensi busana pada masyarakat masyarakat Bima (Dou Mbojo). Budaya Rimpu telah hidup dan berkembang sejak masyarakat Bima ada. Rimpu merupakan cara berbusana yang mengandung nilai-nilai khas yang sejalan dengan kondisi daerah yang bernuansa Islam (Kesultanan atau Kerajaan Islam).

Untuk itu, dengan adanya Pawai Budaya Rimpu, pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan. Karena budaya Pawai Rimpu telah ada semenjak nenek moyang, bahkan sampai sekarang.

“Kegiatan ini mengangkat kembali salah satu keanekaragaman budaya khas Bima yang memiliki corak khas, sehingga masyarakat mengetahui secara luas budaya yang dimiliki daerah,” jelasnya.

Bupati Bima berharap kegiatan seperti ini menjadi motivasi bagi generasi muda agar lebih mengenal dan mencintai kebudayaan Bima. Ini tentunya menjadi sebuah kehormatan tersendiri bagi masyarakat Bima karena kegiatan dimaksud merupakan kegiatan melestarikan busana adat tradisional Bima.

Sementara itu, ketua panitia Pelaksana Furkan yang juga ketua Komunitas Barisan Pelestarian Lingkungan Alam dan Bahari (Balumba) mengatakan, kegiatan yang dilakukan ini dalam rangka mengangkat kembali budaya Mbojo. Budaya Rimpu merupakan salah satu dari sekian banyak budaya yang ada di wilayah Kabupaten Bima.

“Budaya rimpu ini merupakan ciri khas yang dimiliki Bima. Sehingga perlu diangkat dan diperkenalkan kembali supaya masyarakat mengetahui keberadaan budaya Rimpu  Mbojo,” ujarnya.

Kami dari komunitas Balumba juga mengharapkan Bupati Bima serta seluruh jajaran agar kegiatan budaya semacam ini dapat didukung sepenuhnya demi mengangkat kembali budaya khas daerah, sekaligus menjadi agenda pemerintah daerah.

*Kahaba-01/Hum