Kota Bima, Kahaba.- Parkir liar serta pengelolaan yang dinilai amburadul menjadi pemandangan sehari-hari di Kota Bima. Pihak ketiga yang mengelola soal parkir tersebut menuding Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bima tidak mau bertindak untuk menertibkannya.
Pengelola parkir wilayah Rasanae Barat Hasan menyampaikan, dia sebagai perwakilan pengelola telah melaporkan pada dinas terkait tentang parkir liar disejumlah lokasi di Kota Bima, agar bisa ditindak dengan segera.
“Permintaan kami ini tidak direspon, kami menduga lokasi parkir liar tersebut dikelola oknum pegawai Dishub untuk keuntungan pribadi,” duganya, Rabu (30/6).
Hasan mengungkapkan, beberapa parkir liar yang telah dilaporkan itu seperti di halaman Gedung Convention Hall, Lapangan Merdeka, sebagian lokasi di Pantai Amahami, RSUD Kota Bima. Tapi hingga saat ini tidak pernah ditindaklanjuti ini.
“Sudah lama kami laporkan, tapi Dishub tidak merespon dan terkesan tutup mata,” katanya.
Menurut dia, jika parkir liar tersebut dibuatkan peraturan daerah, dan dikelola dengan baik dengan menempatkan petugas parkir. Maka akan menghasilkan banyak PAD yang membantu pembangunan.
“Dihitung saja, sehari parkir liar tersebut bisa mengumpulkan Rp 800 ribu. Jika ini tidak dimanfaatkan potensinya, maka kita kehilangan PAD,” bebernya.
Sementara itu Sekretaris Dishub Is Fahmin yang dimintai tanggapan membantah tudingan pengelola parkir itu. Apalagi terkait adanya oknum petugas Dishub di belakang parkir liar untuk mengambil keuntungan pribadi.
“Tunjukan bukti ika ada keterlibatan oknum pegawai kami yang ambil uang parkir liar. Jika ada bukti kuat maka akan kami tindak tegas,” janjinya.
Terkait laporan pengelola bahwa Dishub jarang turun mengontrol dan mengawasi titik parkir, ditegaskan Fahmin bahwa pihaknya selalu turun bersama tim dan melakukan penertiban.
“Pengelola bisa hubungi kami agar bisa turun bersama dan melakukan penertiban. Karena itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kami,” tambahnya
*Kahaba-04
