Kota Bima, Kahaba.- Pendidikan yang harusnya menjadi hak dasar setiap warga negara dirasakan semakin sulit diraih oleh sebagian orang yang berekonomi lemah. Contohnya saja Kamis (13/12/2012) kemarin, gara-gara nunggak uang pembayaran komite, kamis (13/12) belasan siswa pada SMKN 3 Kota Bima terpaksa tidak bisa mengikuti ujian semester setelah pihak sekolah memaksa mereka pulang.
Para pelajar yang tidak beruntung ini tidak bisa mengerjakan soal-soal ujian semester layaknya teman-temannya yang lain. Ironisnya lagi, kebijakan sekolah tidak diperbolehkan berada di dalam areal sekolah. Akhirnya belasan siswa terlantar di sekitar pagar sekolah, menunggu rekannya selesai mengikuti ujian.
Nur, salah seorang siswi yang diwawancarai Kahaba, mengaku terpaksa berada di luar areal sekolah lantaran dipulangkan oleh pihak sekolah karena tidak mampu membayar tunggakan uang komite. Ia tidak bisa mengikuti ujian semester akibat tidak mampu membayar tunggakan tersebut.
Tidak saja dirinya, Nur mengaku bersama belasan siswa lainnya terpaksa harus menunggu di luar areal sekolah sampai rekannya yang lain selesai mengikuti ujian. Ia mengaku tidak berani langsung pulang ke rumah karena orang tuanya tahu kalau hari itu masa ujian semester. “Saya tahu persis bagaimana kondisi keuangan di rumah, walaupun saya pulang ke rumah, tetap saja saya belum bisa lunasi tunggakan itu,” tuturnya pasrah.
Sementara itu, salah seorang orang tua pelajar SMKN 3 Kota Bima, Rugaya yang dikonfirmasi terpisah mengaku kecewa dengan sikap sekolah yang begitu keras tidak membiarkan anaknya mengikuti ujian. Diakui Rugaya, dirinya bukannya tidak mau membayar angsuran komite sekolah itu, tetapi kondisi ekonomi keluarga ia akui sedang dalam kondisi sulit saat ini.
Ia menyesalkan kebijakan yang diambil sekolah. Harusnya sekolah mempertimbangkan kondisi perekonomian keluarga siswa. Bagi siswa yang benar-benar tidak mampu, dijadikan pertimbangan dalam memberikan kelonggaran dalam mengikuti ujian.
“Saya khawatir bagaimana mental anak saya nanti, perasaan malu akan menjadikan mereka tidak nyaman untuk terus melanjutkan pendidikan,” kata Rugayah.
Wakasek SMKN 3 Kota, Bima, Herman, S.Pd, yang dikonfirmasi di kantornya, membenarkan kebijakan pihak sekolah memulangkan para siswa dari jadwal ujian semester. Mereka dipulangkan untuk menyelesaikan tunggakan komite. ”Kita tidak melarang siswa ikuti ujian, hanya saja mereka disuruh pulang untuk memanggil orang tuanya,” ujar Herman.
Maksud pemanggilan orang tua siswa kata Herman, dalam rangka memberitahukan mengenai masalah tunggakan komite. “Untuk memastikan apakah uang komite telah diberikan atau malah dipakai untuk membeli hal-hal lain,” katanya.
Tambah Herman, pihaknya sekolah tentunya mempertimbangkan setiap kondisi ekonomi siswanya. Para siswa yang dipulangkan itu masih diperbolehkan mengikuti ujian semester susulan.
Ia mengaku, kebijakan ini terpaksa ditempuhnya karena siswa yang menunggak uang komite sekolah di SMKN 3 tidak sedikit jumlahnya. Tidak hanya setahun, malah ada yang dua tahun menunggak pembayaran. “Karenanya, orang tua dipanggil penting sekali untuk menyelesaikan masalah ini sebelum berlarut-larut,” tukasnya. [BS]