Kabar Bima

Belajar Kerukunan Beragama, FKUB Kunjungi Bali

241
×

Belajar Kerukunan Beragama, FKUB Kunjungi Bali

Sebarkan artikel ini

Bali, Kahaba.- Negara Indonesia memiliki latar belakang penduduk yang heterogen, tidak saja budaya, ada dan istiadat melainkan juga agama. Kemajemukan itu menjadi kekayaan Bangsa Indonesia karena bisa bersatu dalam perbedaan.

FKUB Kota Bima berkunjung ke Bali
FKUB Kota Bima berkunjung ke Bali. Foto: Erde

Namun seringkali, perbedaan itu juga menjadi alat untuk mengadu domba bagi pihak tertentu yang tidak bertanggungjawab.

Belajar Kerukunan Beragama, FKUB Kunjungi Bali - Kabar Harian Bima

Riak-riak persoalan akibat perbedaan itu juga sempat muncul di Kota dan Kabupaten Bima. Meski tidak meluas, keresahan bagi umat beragama untuk menjalankan ibadahnya dengan tenang cukup terganggu.

Karenanya, sebagai upaya untuk membingkai kembali perbedaan itu dalam satu kesatuan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bima berkunjung ke Bali.

Menurut Ketua FKUB Kota Bima, Eka Iskandar, agenda kunjungan itu dilaksanakan selama empat hari, mulai Senin (17/11) hingga Kamis (20/11). Tujuan kunjungan adalah untuk melihat langsung praktek kerukunan antar umat beragama yang tinggal dalam satu lingkungan.

Bali dinilai tepat untuk daerah kunjungan itu karena selama ini mampu hidup harmonis antar pemeluk agama yang satu dengan lainnya.

“Sebelumnya kita juga sudah ke Manado dalam agenda yang sama. Ini agenda kedua kita dalam tahun ini. Mudah-mudahan setelah melihat langsung terjalinnya hubungan harmonis sejumlah agama di Bali dapat dicontohi daerah kita,” jelas Eka di Denpasar-Bali, Selasa pagi.

Sesuai jadwal lanjutnya, rombongan mengawali kunjungan di Puja Mandala, Pusat Peribatan di Nusa Dua Kabupaten Badung. Di daerah itu terdapat potret kerukunan yang terbangun sejak lama dan hingga kini masih berjalan. Lima pemeluk agama mewujudkan bentuk kerukunan itu dengan pendiriaan tempat ibadah masing-masing di daerah Badung dalam satu lokasi.

“Di Puja Mandala, lima tempat ibadah saling berdampingan dan pemeluknya saling hidup rukun dan menghormati. Ini sangat langka dan menjadi contoh bagaimana kerukunan itu sebenarnya,” jelas dia.

Agenda lainnya tambah Eka yakni dialog bersama Bupati Badung, Tokoh Agama, Pemangku Adat, FKUB Bali, Unsur FKPD dan sejumlah pihak terkait yang dijadwalkan, Rabu, 19 November 2014 ini. “Pak Walikota Bima dan Unsur FKPD juga akan hadir dalam pertemuan ini,” pungkasnya.

*Erde