Kota Bima, Kahaba.- Panen perdana Sorghum di lokasi Kelompok Tani (Poktan) Jujur Kelurahan Jatibari Timur Kota Bima Sabtu (10/4) pekan lalu berjalan sukses. Kegiatan tersebut terselenggara berkat dukungan penuh dari beberapa pihak di antaranya PT Astra Internasional Tbk, Dinas Pertanian dan Perkebunan Propinsi NTB serta Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan SDG Pertanian (BB-Biogen).
Kegiatan dimaksud dihadiri Walikota Bima HM Lutfi, Aisten III Setda Kota Bima Syamsuddin, Anggota DPR HM Syafrudin yang diwakili tenaga ahli M Daud Akbar, perwakilan Kementrian Pertanian RI yang diwakili oleh Maretsum Simanullang, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Direktorat PPHTP, PT Astra Internasional Tbk, BB-Biogen, BPTP, Bank Indonesia (BI) serta perangkat daerah lainnya.
Perwakilan PT Astra Internasional Tbk Cabang Bima Firdaus mengatakan, dukungan terhadap panen perdana Sorghum tersebut sebagai bentuk cita-cita untuk mensejahterakan masyarakat. Komitmen ini senantiasa diwujudkan dalam bentuk program tanggung jawab sosial (CSR) yang proaktif, terstruktur dan berkesinambungan.
“Program CSR Astra menekankan pada bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program kewirausahaan,” ujarnya.
Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan melalui percepatan pembangunan kata Firdaus, PT Astra International Tbk mencanangkan program Kampung Berseri Astra menuju desa sejahtera. Program ini fokus pada peningkatan ekonomi berbasis masyarakat dengan mengoptimalkan potensi lokal yang dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat melalui pengembangan Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) sesuai potensi daerah masing-masing.
Salah satunya di Kota Bima ini, dengan pengembangan sorghumnya yang sangat luar biasa. Sehingga diharapkan nanti, desa-desa yang dibina dapat menunjukkan prestasi terbaiknya, untuk mewujudkan masyarakat yang bersih, sehat, cerdas dan produktif.
“Untuk saat ini saja produksi Sorghum di Mataram sudah dilirik buyer dari Cina, Vietnam dan Italia. Tentu langkah yang dilakukan oleh kami ini diharapkan dapat diikuti oleh perusahaan lain, guna mendukung program pemerintah meningkatkan ekonomi masyarakat,” inginnya.
Sementara itu, Direktur CV Yant Sorghum Yanti menyampaikan, Sorghum merupakan komoditi yang sangat berprospek. Banyak hasil olahan yang dapat diproduksi dengan bahan baku Sorghum. Maka dari itu pihaknya juga berkeinginan untuk bisa bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bima untuk memberikan pendampingan pada pelaku usaha yang ada dalam pengolahan Sorghum dan diproduksi di sini.
“Jangan bahan mentah saja yang kita jual keluar, tapi juga hasil olahan yang memiliki nilai lebih bagi peningkatan perekonomian masyarakat dan juga mengurangi angka pengangguran. Karena hasil olahan dari sorghum ini, sudah mulai banyak digemari oleh masyarakat luas,” tandasnya.
Gubernur NTB melalui Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Muhammad Riadi dalam sambutannya mengatakan, panen perdana Sorghum ini menjadi bukti keberhasilan pengembangan pangan alternatif lain di Kota Bima. Untuk pengembangan Sorghum tidak hanya pemerintah yang ambil bagian, tapi juga beberapa pihak swasta seperti PT Astra Internasiona Tbk dan lainnya.
“Ini merupakan bagian dalam meningkatkan pangan, energi dan lain,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Bima melalui Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Abdul Najir mengatakan, pengembangan Sorghum merupakan program Walikota Bima tahun 2020 dan saat ini terus disosialisasi kepada masyarakat.
“Ke depan Sorghum akan terus dikembangkan dan akan menjadi komiditi baru andalan petani di Kota Bima,” imbuhnya.
Mengapa perlu dikembangkan kata Najir, karena banyak keuntungan dan manfaat menanam komoditi tersebut, seperti biaya tanam murah serta penggunaan pupuk tidak banyak. Bagusnya lagi tanaman ini bisa ditanam dan tumbuh di atas lahan kering dan kritis, selain itu lanjutnya petani juga bisa panen 3 kali dengan sekali tanam, karena akan bermunculan tunas baru ketika selasai dipanen.
“Masa tanam hingga panen membutuhkan waktu selama 105 hari,” tambahnya.
*Kahaba-04