Kabupaten Bima, Kahaba.- Penjabat Bupati Bima Drs. H. Bachrudin, M.Pd membuka secara resmi Rapat Penyusunan Konsep Daerah Tangguh Bencana di Aula Hotel Marina Kota Bima, Kamis (20/8).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dirjen Pengembangan Daerah Tertinggal Pusat DR. Ir. Suprayoga Hadi, M.SP, staf ahli Kementerian pengembangan Daerah Tertinggal Ir. Rahmat Tatang Gunardi, Direktur Pengembangan Daerah Rawan Bencana Drs. Hasnan Ma’ani sekaligus Moderator, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) H. Sumarsono, SH, MH, para Kepala SKPD terkait camat dan kepala desa rawan bencana.
Bachrudin menjelaskan, secara geologis posisi Indonesia yang berada pada pertemuan tiga lempeng aktif sangat rawan terhadap bencana letusan gunung berapi, baik dari aktivitas vulkanis maupun tektonik.
“Di tingkat Kabupaten Bima lanjut, terdapat beberapa jenis bencana yang terjadi antara lain kekeringan, banjir, gagal panen pertanian, angin puting beliung, erupsi gunung api, gempa bumi dan tanah longsor,” ujarnya melalui siaran pers yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bima M. Chandra Kusuma, AP.
Bencana yang terjadi akan menimbulkan gangguan dalam inisiatif inisiatif pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyakarat termasuk hilangnya sumber sumber daya, terganggunya program pemerintah maupun iklim investasi, pelayanan kesehatan dan pendidikan serta sektor lainnya.
Bagaimanapun, membangun daerah yang tangguh menghadapi bencana pada hakekatnya mengimplementasikan konsep pengurangan resiko bencana, baik resiko kepada manusia, maupun lingkungan. Hal ini bukan hanya tugas pemerintah, melainkan sudah menjadi persoalan global.
Pertemuan ini penting dalam melaksanakan amanat Undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana yang menyatakan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
Penjabat Bupati berharap kegiatan seperti ini kedepanya dapat menjadikan sebagai wahana yang strategis dalam rangka menyusun konsep daerah tangguh bencana.
Sementara itu menurut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima H . Syamsudin, S.Sos, SH, pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dirjen Pengembangan Daerah Tertinggal Pusat yang telah mempercayakan daerah Kabupaten Bima sebagai salah satu daerah pilot project daerah tangguh bencana.
Pada kesempatan tersebut, Dirjen Pengembangan Daerah Tertinggal Pusat DR. Ir. Suprayoga Hadi, M.SP juga mengatakan ini merupakan salah satru dari program instansi yang dipimpinnya sehingga ke depan masyarakat dan unsur terkait dapat mengatasi dampak bencana itu sendiri.
Terkait penanganan bencana, beberapa aspek yang berpengaruh yaitu Sumberdaya manusia, Infrastruktur, sumber daya ekonomi, Lingkungan dan ekologi serta kelembagaan. Dengan berfungsinya aspek ini maka dipastikan penanganan bencana dapat diatasi dan diminimalisir.
*Bin/Hum