Kabupaten Bima, Kahaba.- SMPN 03 Desa Sampungu Kecamatan Soromandi diduga gelapkan Bantuan Siswa Miskin (BSM). Uang bantuan yang seharusnya diterima utuh, namun dicairkan dengan jumlah yang jauh dari nominalnya.
Dugaan kuat, anggaran tersebut sengaja disembunyikan sekolah. Anehnya, lembaran daftar tabungan dalam rekening milik siswa pun disobek dan disimpan sekolah.
Menurut pengakuan, salah satu orang tua siswa penerima BSM, A. Gani Yusuf, siswa hanya diberikan masing-masing Rp 50 ribu. Setelah orang tua siswa mendatangi sekolah untuk mempertanyakan kepastian BSM. Lalu ditambah sebanyak Rp 150 ribu.
“Setelah kita tanya, baru pihak sekolah menambah sebanyak Rp 150 ribu untuk masing-masing siswa,” ujarnya.
Ia mengaku, jumlah BSM untuk masing-masing siswa tidak diketahui pasti. Sampai dirinya menanyakan hal itu pada salah satu Kepala SMPN lain yang ada di kecamatan setempat. “Informasinya BSM itu senilai Rp 700 ribu per siswa. Tpai kenapa hanya dicairkan Rp 200 ribu saja,” tanyanya.
Menurut dia, pemotongan bukan hanya kali ini saja, tapi sudah dua kali. Pencairan BSM pertama, hanya diberikan pada siswa Rp 500 ribu. Namun jumlah pemotongan pada penerimaan pertama dahulu tidak seberapa, dibanding saat ini.
Justeru menurut dia, pencairan BSM kedua ini, sekolah seolah berniat menggelapkannya. Rekening siswa yang berisikan tabungan juga disobek. “Rekening anak saya kosong, tidak ada tulisan apa-apa kecuali nama dan nomor rekening,” tuturnya.
Terkait hal itu dia bersama orang tua siswa yang lainnya, sepakan akan melaporkan masalah itu ke Polisi. Namun sebelum itu, akan dilaporkan ke Dinas Dikpora Kabupaten Bima pada Jum’at lalu. Untuk meminta ketegasan dinas terkait sikap jajarannya ke bawah.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 03 Desa Sampungu Abdurrasyah, tidak dapat dihubungi.
*BIN