Kabar Kota Bima

Dugaan Penimbunan Gas 3 Kg di Kota Bima, Pemerintah Diminta tidak Tutup Mata

1230
×

Dugaan Penimbunan Gas 3 Kg di Kota Bima, Pemerintah Diminta tidak Tutup Mata

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Dugaan penimbunan gas 3 kg kembali mencuat di beberapa tempat di Kota Bima, menyebabkan kelangkaan yang berulang setiap pekan.

Dugaan Penimbunan Gas 3 Kg di Kota Bima, Pemerintah Diminta tidak Tutup Mata - Kabar Harian Bima
Dugaan penimbunan gas 3 kg di Kota Bima. Foto: Ist

Kondisi ini pun memicu kekecewaan dan keluhan masyarakat yang merasa pemerintah seolah menutup mata terhadap masalah ini.

Ahyar, salah seorang warga di Kota Bima mengungkapkan, Gas 3 kg telah menjadi kebutuhan dasar warga yang harus terpenuhi, namun kenyataannya selama ini sulit didapat.

“Situasi ini membuat masyarakat mempertanyakan efektivitas kontrol dan pengawasan pemerintah terhadap distribusi gas,” ujarnya.

Menurut dia, banyak warga mengungkapkan frustrasi mereka karena harus berjuang mendapatkan gas 3 kg, padahal seharusnya tersedia dengan mudah.

“Setiap pekan kami kesulitan mencari gas. Kami berharap pemerintah lebih serius menangani masalah ini,” tambah warga lainnya.

Menurut dia, dugaan penimbunan gas ini tidak hanya merugikan masyarakat tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi pelanggaran hukum oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Untuk itu, masyarakat mendesak pemerintah tidak menutup mata, tapi mengambil tindakan tegas dan meningkatkan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang.

Dalam situasi yang semakin memprihatinkan ini, warga berharap adanya langkah konkret dari pihak berwenang untuk memastikan distribusi gas 3 kg berjalan lancar dan merata.

“Tanpa adanya upaya serius dari pemerintah, kelangkaan gas 3 kg diprediksi akan terus menjadi masalah yang membebani masyarakat Kota Bima,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperindag Kota Bima H Tafsir menegaskan bahwa selama ini pemerintah tidak menutup mata terhadap persoalan gas. Lagi pula, pemerintah memiliki kewenangan yang terbatas.

“Fungsi pemerintah hanya melakukan pengawasan dan monitoring, tidak lebih dari itu,” tegasnya.

Sebagai bentuk pengawasan, pihaknya sudah turun melakukan inspeksi mendadak atau sidak di Pertamina dan agen Tanone Jaya, hasilnya tidak ditemukan gas langka. Hanya saja kurang karena kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.

“Karena masyarakat menggunakan di luar peruntukan, contoh pengusaha laundri, sehari bisa memakai 2-3 gas,” ungkapnya.

Padahal dalam ketentuannya, untuk rumah tangga hanya 6 tabung perbulan, dan 16 tabung perbulan untuk UMKM. Tapi kenyataannya lagi, para pelaku UMKM ini rata-rata menggunakan lebih dari itu.

“Jadi perlu kami tegaskan kembali, bukan langka ya, tapi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat,” katanya.

Terakhir saat disinggung data distribusi gas 3 kg setiap hari kepada para pengecer, Tafsir menjawab tidak menghafalnya karena itu ranah Bagian Ekonomi.

*Kahaba-01