Kota Bima, Kahaba.- Menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), kampus STISIP Mbojo-Bima menggelar seminar di aula kampus setempat Senin (15/8).
Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Bambang Setia Budi, juga turut dihadiri jajaran dosen.
Ketua Panitia Seminar, Tauhid dalam sambutannya mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk memupuk semangat kebersamaan dalam membangun jiwa kreatif dan inovatif serta berdaya saing global, sekaligus untuk meningkatkan kualitas SDM di daerah.
Membangun daerah yang berdaya saing, kata dia, tentunya harus mengedepankan pembangunan kapabilitas SDM, juga diperlukan penguatan lembaga ketrampilan. Sehingga menghasilkan SDM yang berkompeten, dan juga diperlukan penguatan lembaga sertifikasi kompetensi dan profesi.
“Melalui kegiatan seminar, bisa memberikan rekomendasi untuk dibuatkan rencana aksi bagi Pemerintah Daerah. Termasuk bagi pemegang kepentingan, baik di kalangan industri, perguruan tinggi, hingga pengusaha,” paparnya.
Sementara itu Ketua STISIP Mbojo-Bima Gufran mengungkapkan, menghadapi MEA di era globalisasi saat ini, tidaklah perlu ditakuti tapi harus dihadapi. Sebab, ada empat faktor penting yang menjadi dasar dalam menghadapi tantanagn MEA kedepan.
Pertama, ASEAN akan dijadikan kawasan pasar dan basis produksi, kedua dibentuk kawasan ekonomi dengan kompetensi tinggi dan terakhir MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global dengan membangun sebuah sistem untuk koordinasi dengan daerah lain.
Untuk itu kedepan pihak kampus setempat akan mengusulkan ke perguruan tinggi yang berada di Bima dan Dompu, melalui forum komunikasi kampus. Agar kegiatan seminar instens dilakukan, melalui tingkat lokal maupun nasional.
“Kami yakin melalui Forum Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Bima-Dompu, akan melahirkan berbagai terobosan,” katanya.
Harapan kedepan, sambungnya, melalui acara seminar bisa mendorong dan mempercepat kemajuan perguruan tinggi, minimal dalam lima tahun kedepan akreditasi kampus yang berada di Bima dan Dompu sudah menjadi akreditasi B.
Karena untuk mencapai akreditasi B, harus ada visi, komitmen bersama dan desain program yang terkait langsung dengan beberapa indicator lainnya. Seperti sarana dan prasarana yang sudah memenuhi standar, tinggal memacu pada tridarma perguruan tinggi yang meliputi, pendidikan dan pengajaran, bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
Melalui seminar inipula tentunya akan menghasilkan output dan outcame, dari materi baru yang diperoleh dari narasumber dalam pembahasan seminar tersebut. Sehingga bermanfaat bagi perguruan tinggi untuk merumuskan berbagai kebijakan, demi kemajuan kampus.
“Seminar akan berpengaruh terhadap nilai akreditasi kampus,” tegasnya.
Ditambahkan Gufran, seminar yang mengambil tema ‘Kesiapan perguruan tinggi dalam menghadapi era MEA’ merupakan sebuah gagasan dan juga merupakan gambaran kedepan. Bahwasanya di zaman yang serba canggih tekhnologi, semua pihak harus siap menghadapinya dengan penuh tantangan.
“Menghadapi MEA, sudah saatnya kita mempersiapkan Sumber Daya Alam (SDA) serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan produktif,” tambahnya.
*Eric