Pamekasan, Kahaba.- Ada satu fenomena yang menarik dan unik dari kontes kecantikan sapi sonok yang digelar oleh masyarakat Madura di Stadion R. Sunarto Hadiwidojo, Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (20/10). Keunikan tersebut adalah harga sapi betina yang nantinya menjadi pemenang dalam kontes tersebut harga jualnya akan melejit hingga ratusan juta rupiah.
Adapun kisaran harga untuk per ekor sapi sonok biasa mencapai Rp 100 juta atau Rp 200 juta sepasang. Akan tetapi, apabila sapi tersebut menjadi juara dalam kontes, harganya bisa mencapai Rp 400 juta per pasangnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Zainuddin, yang juga merupakan penggemar sapi sonok asal Desa Waru, Kecamatan Waru, Pamekasan.
Zainuddin adalah pemenang dalam kontes kecantikan sapi dan langsung ditawar sebesar Rp 400 juta. “”Karena saya penggemar sapi, tidak berani untuk menjualnya meskipun harganya mahal. Sebab saya tidak bisa mengambil peranakan dari sapi terbaik yang jadi pemenang dalam kontes,” ujarnya, seperti yang dilansir oleh Kompas.com.
Biasanya, orang-orang yang menawar sapi pemenang dalam kontes itu, selain untuk dipelihara juga untuk pembibitan. “Sapi itu nanti dikawinkan untuk ambil anaknya dan dipelihara untuk diikutkan pada kontes-kontes selanjutnya. Namun demikian, pemenang dalam kontes kecantikan sapi itu tidak sebanding antara hadiah yang didapatkan dari panitia dengan perawatan yang dilakukan oleh peternak sapi sonok,” jelasnya.
Adapun hadiah dalam kontes tersebut adalah Tropi, piagam, dan uang pembinaan yang nominalnya tidak disebutkan besarannya oleh para pemenang. “Kalau dibandingkan antara hadiah dan biaya perawatan sama sekali tidak memuaskan. Tetapi memiliki sapi terbaik dan tercantik adalah prestise yang tidak dapat dihargai dengan rupiah,” ungkap Musleh, salah seorang pemilik sapi sonok asal Kecamatan Ganding, Sumenep, yang juga pernah menjadi juara kontes.
Total biaya yang harus dikeluarkan oleh peternak sapi sonok biasanya mencapai Rp 300 ribu, itu adalah biaya untuk sekali memberikan jamu. Jamu yang diberikan diantaranya adalah jahe, kunyit, gula merah, telur ayam kampong, madu, dan santan. [Kompas.com/DH]