Kabar Bima

Permintaan Sapi Potong Meningkat, Bima Terganjal Kuota

959
×

Permintaan Sapi Potong Meningkat, Bima Terganjal Kuota

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Ditengah meningkatnya angka kebutuhan daging lokal, posisi Bima sebagai penyedia hewan ternak sapi semakin dilirik oleh para pengusaha di Indonesia. Baru-baru ini sejumlah pengusaha di bidang peternakan sapi di wilayah Indonesia Timur berkunjung ke Kabupaten Bima untuk menjajaki kerjasama dengan pemerintah setempat. Namun permintaan suplai sapi itu terganjal kuota Kabupaten Bima yang hanya diizinkan mengirim maksimal 3000 sampai 5000 ekor saja.

Sapi Sumbawa sebagai komoditas andalan NTB harusnya mendapatkan kemudahan dalam aktivitas perdagangannya
Permintaan sapi asal daerah bima meningkat.

Seperti yang ungkapkan oleh Kadis Peternakan Kabupaten Bima Ir Baharuddin, Selasa (19/3/2013) di ruang kerjanya, para pengusaha asal Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan daerah lainnya di wilayah Indonesia timur kerap mendatangi kantornya untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah. Melui kerjasama tersebut, Pemkab diminta untuk menyuplai ternak sapi lokal untuk mengisi kebutuhan suplai daging di wilayah-wilayah itu.

Jumlah yang diminta oleh para pengusaha itu pun tidak tanggung-tanggung. Baharuddin membeberkan, tiap bulannya masing-masing daerah tujuan meminta Bima mendrop ternak potong sebanyak 250 ton atau setara dengan 250 ekor dalam sepekan.

Baharuddin mengatakan, permintaan itu melampaui ambang batas produksi ternak potong yang diperbolehan dikirim keluar daerah Bima. Karena berdasarkan kebijakan dan regulasi yang telah diatur, kuota yang ditetapkan untuk Kabupaten Bima hanya diizinkan mengirim maksimal 3000 sampai 5000 ekor saja dari populasi ternak yang berkisar 30 ribu ekor pertahun.

“Itupun harus diklasifikasi dulu mana yang boleh menjadi ternak potong dan mana yang harus dijadikan bibit,” tambahnya. Ternak potong yang dikirim keluar daerah harus berdasarkan kelas atau klasifikasi. Yang dikirim kata dia, kelas ternak potong klasifikasi c dan d. sementara klasifikasi a dan b itu dijadikan ternak indukan dan ternak pembibitan.

Kembali ke minat para pengusaha luar daerah terhadap ternak potong Bima, jelas Kadis, lebih karena kualitas ternak potong dan ternak pembibitan yang ada di Bima memuaskan baik dalam bentuk fisik (berat bobot daging) pun dalam kualitas daging yang dihasilkan, dibandingkan dengan daerah lainnya yang memiliki produksi ternak serupa. [AR*/BQ]