Citizen Journalism

POLDA NTB: SMS Isu Aksi Penculikan Anak, Menyesatkan

328
×

POLDA NTB: SMS Isu Aksi Penculikan Anak, Menyesatkan

Sebarkan artikel ini

Citizen Journalism, Kahaba.- Aksi penculikan anak menjadi topik yang hangat dibicarakan dalam sepekan terakhir ini di Lombok. Isu aksi penculikan ini semakin meresahkan warga karena diperkirakan pelaku melakukan aksi dalam jumlah yang banyak dan terkoordinir di beberapa lokasi secara serempak. Tercatat isu ini membangkitkan keresahan mulai dari Lombok Timur hingga Lombok Barat.

POLDA NTB: SMS Isu Aksi Penculikan Anak, Menyesatkan - Kabar Harian Bima
Ilustrasi SMS Palsu. Berawal dari SMS yang tak dipertanggungjawabkan kebenarannya, seorang pria tewas di tangan massa. Gambar: Kahaba.info

Berdasarkan SMS peringatan siaga para pelaku diduga menggunakan kendaraan berupa mobil dan motor. Masih menurut rumor SMS yang beredar para pelaku bergerak untuk melakukan penculikan terhadapat anak-anak, remaja, dan bahkan orang tua untuk diambil organ tubuhnya yang kemudian diperjualbelikan. Namun hal ini masih belum bisa dikonfirmasi kebenarannya karena sumber informasi yang kurang jelas.

POLDA NTB: SMS Isu Aksi Penculikan Anak, Menyesatkan - Kabar Harian Bima

Minggu (21/10/2012) sore, seorang pria tertangkap di Desa Glogor, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, yang diduga menculik seorang balita. Ada beberapa warga yang menduganya dan langsung menangkap dan menyerahkan ke Polsek Kediri.

Mengetahui hal itu, sekelompok warga yang merasa keberatan dengan diserahkannya pelaku ke pihak berwenang langsung mendatangi Polsek Kediri. Puluhan masa yang datang awalnya, berhasil memancing ratusan warga yang lainnya. Emosi massa memuncak, terlebih ketika polisi menghalangi massa untuk memasuki polsek Kediri.

Massa yang geram kemudian melempari kantor polsek dengan batu dan kayu. Hal itu menyebabkan kaca dan genteng kantor Polsek Kediri pecah. Karena tak bisa masuk lewat pintu depan, beberapa massa memutari kantor polsek dan merobohkan tembok bagian belakang. Massa berusaha mencari orang yang diduga tersangka kasus penculikan tersebut.

Tersangka yang terjebak akhirnya tak dapat menghindari amukan masa dan akhirnya tewas di tangan masa yang terus memukulinya. Bahkan setelah ia tewas, mayat korban kemudian diikat dengan tali dan diseret ke jalan raya.

Menanggapi hal ini, Minggu (21/10/2012) malam, Kapolda NTB melalui Kabid Humas, AKBP Sukarman Husain, kepada wartawan di ruang kerjanya menyatakan bahwa isu penculikan yang beredar baik dari mulut ke mulut ataupun melalui SMS dapat dipastikan tidak benar alias menyesatkan. Pasalnya, sejauh ini polisi masih belum menerima bukti ataupun fakta lapangan terkait isu yang menyesatkan tersebut. Diduga ada oknum yang secara sengaja menyebarkan isu tersebut agar NTB dinilai tidak kondusif.

Sukarman juga menyayangkan sikap massa yang terkesan anarkis di Mapolsek Kediri, Lombok Barat, minggu sore itu.  Dan jatuhnya korban jiwa di Kantor Polisi, lanjut Sukarman, mengindikasikan bahwa masyarakat belum sepenuhnya memahami hukum di negeri ini.

“Kami prihatin tentang peristiwa pengrusakan kantor Polsek Kediri dan pembunuhan itu. Kami berharap masyarakat bisa lebih menahan diri dan jangan mudah terpancing isu menyesatkan tersebut,” jelasnya. Sukarman juga menghimbau masyarakat agar bisa lebih cermat melihat isu yang berkembang dan menyerahkan kepercayaan penanganannya kepada aparat hukum.

“Kami dari pihak kepolisian akan menurunkan tim untuk melakukan investigasi terkait kebenaran isu itu. Kami juga akan menegakkan hukum bagi siapa saja yang telah melanggar,” tandas Sukarman. Dia juga berjanji akan segera melakukan penyelidikan untuk mencari tahu motif apa yang digunakan pelaku sehingga menyebar isu yang meresahkan masyarakat. “SMS yang mengatasnamakan Kapolres itu juga tidak benar. Jadi masyarakat jangan terlalu cepat terpancing,” himbaunya. [Syarif Almubarak – Mataram]