Kabupaten Bima, Kahaba.- Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Bima bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Donggo Soromandi (HIMDOS Bima) menggelar penyuluhan penyalahgunaan obat di 2 Kecamatan sekaligus, yaitu di Kecamatan Donggo dan Soromandi, Kamis (28/9).
Ketua panitia Pelaksana Imam Arief Cahyadin mengatakan, kegiatan dilaksanakan dalam rangka memperingati Pharmachy’s Day (Hari Farmasi Dunia) itu berlokasi di 5 desa. 2 desa di wilayah Kecamatan Soromandi masing-masing Desa Bajo dan Punti, sedangkan di Kecamatan Donggo dilaksanakan di desa Mpili, O’o dan Doridungga.
“Di masing-masing lokasi melibatkan 2 sampai 3 pemateri dari anggota IAI. Sedangkan peserta berjumlah 50 orang berasal dari berbagai elemen diantaranya Pemerintah Desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, elemen pemuda dan pelajar,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, tujuan acara untuk edukasi dan informasi tentang bahaya penyalahgunaan obat khususnya Tramadol. Sebelum penyalahgunaan obat ini terlanjur meluas, maka harus ada langkah pencegahan. Salah satunya dengan memberikan informasi pada masyarakat terutama anak muda tentang bahaya penyalahgunaan obat.
“Penyalahgunaan obat khususnya tramadol sudah mengawatirkan, sehingga perlu adanya langkah-langkah preventif. Salah satu caranya dengan memberikan informasi yang jelas pada masyarakat terutama kaum muda tentang bahaya penyalahgunaan obat,” ungkapnya.
Wakil Ketua IAI Cabang Bima, Abdul Haris dalam sambutannya menegaskan, IAI harus berperan Aktif dalam upaya penanggulangan bahaya penyalahgunaan obat ini, karena IAI adalah organisasi yang menaungi para Apoteker yang mempunyai tanggungjawab terhadap penyebaran obat.
“Disamping itu peran masyarakat juga harus lebih banyak memberikan informasi terkait kasus tersebut agar ada tindak lanjut,” tegasnya.
Di tempat yang sama, kepala desa O’o Munawir sangat mengapresasi kegiatan tersebut. Pihaknya sangat mendukung dengan kegiatan penyuluhan penyalahgunaan obat terutama tramadol ini. Karena dengan kegiatan ini setidaknya masyarakat akan dapat informasi yang lebih jelas tentang bahaya penyalagunaan obat ini.
Panitia mengemas acara tersebut dengan suasana yang penuh kekeluargaan. Berbagai doorprice pun ditawarkan pada peserta yang aktif bertanya. Sehingga dengan cara itu diketahui bahwa ada peserta yang ternyata pelaku penyalahgunaan obat. Dari hasil obrolan panitia dengan “Pengguna” yang baru duduk di bangku SMP tersebut, tanpa ragu ia mengakui perbuatannya, dan ia pun berjanji tidak akan menggunaknnya lagi.
*Kahaba-01