Kota Bima, Kahaba.- Semangat kepedulian dan kemanusiaan saat kegiatan bakti sosial (baksos) kesehatan terpadu, yang digelar Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI) Kota Bima bersama Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), bersinergi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bima, Minggu 28 Desember 2025.

Kegiatan yang berlangsung di pelataran Masjid Terapung Kota Bima tersebut menyasar masyarakat umum dengan berbagai layanan kesehatan gratis. Baksos ini turut didukung Dinas Kesehatan Kota Bima dan melibatkan tenaga medis dari Puskesmas Paruga guna memastikan pelayanan berjalan optimal.
Ketua PATELKI Kota Bima Asryadin menjelaskan, rangkaian layanan yang diberikan seperti donor darah, pemeriksaan golongan darah, pengecekan kadar hemoglobin (Hb), pemeriksaan laboratorium sederhana, edukasi kesehatan, hingga pembagian vitamin secara cuma-cuma.
“Kegiatan ini merupakan aksi kemanusiaan untuk membantu menjaga ketersediaan stok darah daerah sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan kesehatan sejak dini,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua IAI Kota Bima, Widyanti menuturkan, kolaborasi lintas organisasi profesi kesehatan ini merupakan wujud nyata pengabdian tenaga kesehatan kepada masyarakat.
Ia menekankan pentingnya peran apoteker dalam mendukung ketahanan kesehatan masyarakat, melalui edukasi penggunaan obat yang tepat dan pemberian vitamin.
“Kegiatan ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap program unggulan Kota Bima Bersih, Indah, Sehat dan Asri (BISA),” jelasnya.
Selain itu, baksos ini turut memperkuat berbagai inovasi layanan kesehatan yang tengah digalakkan Pemerintah Kota Bima, seperti Inovasi Si CERAH (Sistem Cegah Masalah Kesehatan) dan Inovasi Halo ODHA! sebagai upaya menghadirkan layanan kesehatan yang inklusif dan merata.
Kegiatan tersebut mendapat dukungan langsung dari Ketua PMI Kota Bima Arif Rahman, serta Kepala Puskesmas Paruga.
Antusiasme masyarakat terlihat sangat tinggi. Lebih dari 100 warga tercatat mengikuti pemeriksaan kesehatan. Menariknya, lebih dari 30 orang di antaranya merupakan pendonor baru yang untuk pertama kalinya mendonorkan darah.
“Kehadiran pendonor baru ini menjadi sinyal positif meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah, baik untuk kesehatan pribadi maupun kepentingan kemanusiaan,” ungkap Arif.
*Kahaba-04












