Kota Bima, Kahaba.- Dimas Antasari alias Anas Wiryanto, salah seorang dari lima terduga teroris yang di tembak mati oleh Densus 88 beberapa pekan lalu kabarnya akan dimakamkan di Kelurahan Penatoi.Pihak Kelurahan sendiri telah mengijinkan pemakaman itu atas dasar kemanusiaan dan permintaan keluarga dan warga setempat.
Lurah Penatoi, M. Rifaid yang ditemui di ruangannya membenarkan kabar tersebut. Diakuinya, Anas Wiryanto memiliki orang tua lelaki asal Wera dan Ibu asal Sila. Kemudian sekitar tahun 2009 lalu pernah berdomisili di Kelurahan Penatoi, bersama saudara kandungnya, Idham. “Pada tahun itu Anas kuliah di salah satu PTS di Kota Bima. Lalu keluar entah kemana,” ujarnya, Rabu kemarin.
Lanjutnya, keluarga dari adik Anas pernah mendatanginya dan menyampaikan keinginan untuk memakamkan jenazah di Pekuburan Umum Penatoi. Sekitar enam hari yang lalu dirinya pun membuatkan surat ijin untuk pemakaman yang bersangkutan, dengan menyertai tandatangan sejumlah tokoh masyarakat setempat.
“Berdasarkan permintaan orang tua, Idham yang beristrikan perempuan Kelurahan Penatoi awalnya berkoordinasi dengan mertuanya, ketua RT dan tokoh masyarakat setempat. Hasilnya, keinginan Idham di sepakati,” kata Rifaid ketika dihubungi pada hari Rabu (16/1/2013).
Terkait penolakan warga setempat seperti halnya yang terjadi pada penguburan jenazah Buhari, korban tertembak yang ditolak warga dimakamkan di Desa Timu Kecamatan Bolo, ia mengaku hingga saat ini baru satu orang yang menghubunginya. Penelpon itu memintanya untuk mempertimbangkan kembali keinginan untuk memakamkan Anas di Kuburan Kelurahan Penatoi. “Warga itu menelpon saya, tapi saya jelaskan bahwa sesama umat muslim harus saling membantu. Terlebih untuk urusan orang yang sudah meninggal. Kita kuburkan saja, kasihan jika membiarkan mayat itu disemayamkan terlalu lama,” tandasnya.
Bahkan jika nanti ada masyarakat yang menolak, ia mengaku akan berkoordinasi dengan seluruh Ketua RT, RW dan tokoh masyarakat Kelurahan Penatoi. “Nanti jika ada yang menolak, biar saya yang memberikan pandangan. Yang meninggal itu juga orang muslim, terlepas dari persoalan apakah Anas terduga teroris atau tidak,” tuturnya.
Dimas Antasari sendiri dirilis oleh Polri merupakan korban penembakan oleh Densus 88 di Kabupaten Dompu. Saat ini Pihak keluarga masih menunggu hasil pemeriksaan DNA nya di Jakarta, untuk memastikan identitas jenazah itu. [BK]