Kota Bima, Kahaba.- Setelah sepekan sebelumnya dilanda banjir, sebagian wilayah Kota Bima kembali terendam. Jum’at (1/2/2013) sekitar pukul 16.00 wita, sejumlah pemukiman warga di beberapa kelurahan wilayah utara Kota Bima diterjang banjir setinggi satu meter. Mapolsek Asakota pun tidak luput dari terjangan banjir ini.
Hingga pukul 17.00 wita, beberapa kelurahan seperti di Kelurahan Nae, Sarae, Melayu, Jatiwangi dan Jatibaru dilaporkan kebanjiran. Luapan air kotor bercampur sampah ini merupakan dampak dari derasnya intensitas hujan yang mengguyur sejak siang hari.
Kedalaman banjir kali ini pun bervariasi. Kelurahan Melayu menjadi wilayah yang paling parah, banjir dengan ketinggian 50 – 1 meter. Sementara itu beberapa rumah warga Kelurahan Nae, yang terletak di bantaran sungai Ranggo terendam air hingga melebihi satu meter. Demikian pula di sejumlah pemukiman warga di Lingkungan Salama, Tolobali dan Lewi Jambu.
Sejumlah warga pun terlihat sibuk menyelamatkan barang berharga miliknya. Kendati tidak menelan korban jiwa, namun ketinggian air yang semakin meningkat menjelang magrib tak pelak membuat mereka was-was. “Padahal hujan hari ini turunnya tidak terlalu lama, tapi tiba-tiba banjir cepat naiknya, bahkan melebihi banjir minggu lalu,” kata Fatimah, warga Kelurahan Melayu.
Akibat banjir pula beberapa ruas jalan tidak dapat dilalui kendaraan. Aktivitas di Mapolsek Asakota juga lumpuh setelah sejumlah ruangannya diterjang banjir setinggi satu meter. Sejumlah petugas kepolisian terlihat menyelamatkan diri di rumah warga yang ada di sekitar kantor yang tidak terendam. Tingginya genangan air di Kelurahan Melayu bahkan membuat jaringan jalan yang menuju Kelurahan Kolo tidak bisa dilalui.
Hingga berita ini diturunkan, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima masih bekerja mendata kerugian. Terlihat pula diantara kerumunan warga, Wakil Walikota Bima H. A. Rahman H. Abidin tengah memberikan instruksi kepada sejumlah petugas serta mengimbau masyarakat setempat terkait bencana banjir yang melanda. [BS]