Kabupaten Bima, Kahaba.- Konflik horisontal beberapa desa yang terjadi di Kecamatan Woha kemarin tak hanya menyebabkan korban terluka. Anak-anak dan perempuan juga turut menjadi korban tak langsung. Sebab mereka merupakan kelompok yang rentan terkena dampak psikologi dan trauma.
Karenanya, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Bima bekerjasama dengan instansi DP3AP2KB dan Pondok Pesantren Al Maliki Kabupaten Bima memberikan trauma healing (pemulihan trauma) pasca konflik terjadi kepada anak dan perempuan.
Kegiatan ini bertempat di Mushalla Mauidzatul Hasanah Desa Talabiu Kecamatan Woha dan disambut baik masyarakat setempat. Puluhan ibu-ibu dan anak-anak tampak hadir memenuhi mushalla setempat.
“Trauma healing bertujuan untuk memulihkan kembali trauma psikologi peremuan dan anak-anak akibat konflik kemarin,” jelas Sekjen LPA Kabupaten Bima, Syafrin kepada media ini.
Beberapa kegiatan dalam trauma healing yang dilakukan kata dia, seperti mengajak perempuan dan anak-anak bersalawat bersama dituntun Ustad Iwan dari Pondok Pesantren Al Maliki.
Kemudian mengajak anak berbagi bercerita tentang apa yang dirasakan pasca konflik dan memberikan nasehat. Serta mengadakan lomba menghafal ayat-ayat pendek dan puisi.
“Untuk memotivasi mereka tetap semangat belajar, anak-anak yang bisa hafal diberikan beragam hadiah,” ujarnya.
Rencananya tambah Syafrin, kegiatan serupa akan kembali dilaksanakan di desa lainnya karena banyaknya permintaan warga. DP3AP2KB juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial dan berjanji untuk hadir jika tidak ada halangan.
*Kahaba-03