Kabar Bima

Lurah Tanjung Diduga Politisir Pembagian Beras untuk Kepentingan Pasangan Calon

410
×

Lurah Tanjung Diduga Politisir Pembagian Beras untuk Kepentingan Pasangan Calon

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pembagian beras di Kelurahan Tanjung menuai protes warga. Pasalnya, lurah setempat diduga mempolitisir pembagiannya dan menguntungkan salah satu pasangan calon pada Pilkada Kota Bima tahun 2018.

Lurah Tanjung Diduga Politisir Pembagian Beras untuk Kepentingan Pasangan Calon - Kabar Harian Bima
Lurah Tanjung Husen saat menunjukan beras yang dibagikan untuk warga. Foto: Bin

Wakil Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indrawirawan mengakui, dirinya menerima laporan dari masyarakat Tanjung, jika pembagian beras dari Kementrian Sosial dugaannya dipolitisir oleh lurah setempat untuk kepentingan salah satu pasangan calon.

“Laporan warga Tanjung, yang dapat beras hanya warga yang mendukung pasangan petahana. Sementara untuk warga yang mendukung pasangan lain, tidak dapat jatah,” ungkapnya, Rabu (31/1).

Diakui Pawang, sapaan akrabnya, sejumlah Ketua Rukun Tetangga (RT) Kelurahan Tanjung mempertanyakan data yang dipegang oleh kelurahan. Sebab, banyak ketua RT yang merasa tidak pernah memberikan data untuk warga yang berhak menerima beras tersebut.

“Beras yang dibagi ya memang dipilih – pilih, sesuai dukungan untuk pasangan petahana,” ungkapnya.

Karena sudah menerima laporan yang membuat sebagain warga resah dan merasa dirugikan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan komisi terkait segera memanggil Lurah Tanjung untuk klarifikasi.

Di tempat terpisah, Lurah Tanjung Husen saat dikonfirmasi membantah pernyataan Wakil Ketua DPRD Kota Bima tersebut.

“Politisir bagaimana. Saya juga tidak tahu mana warga yang mendukung pasangan petahana atau tidak,” elaknya.

Soal data penerima bantuan beras kata Husen, datanya dari Kementrian Sosial. Kemudian diverifikasi oleh Dinas Sosial Kota Bima bersama koordinator PKH Kecamatan dan Kelurahan.

“Sebelum turun verifikasi juga RT dan RW dikoordinasikan dan diberitahu,” terangnya.

Memang diakuinya, saat verifikasi ada perubahan data penerima manfaat. Warga yang sudah mengalami perubahan status ekonomi, dicoret. Itupun tidak bisa lagi diganti atau ditambah dengan warga lain yang masih berstatus ekonomi rendah.

Hsuen menambahkan, jumlah warga Kelurahan Tanjung yang menerima bantuan beras sebanyak 234 orang. Warga masing – masing menerima beras satu karung seberat 10 Kilogram.

“Warga datang ke kantor lurah ambil beras. Bukan RT yang membagi,” terangnya.

Ditanya apakah ada warga yang datang protes soal pembagian beras tersebut, Husen mengakuinya. Namun setelah diberikan penjelasan, warga pun memahami.

*Kahaba-01