Washington, Kahaba.- Salah satu majalah yang sangat terkemuka di dunia, Newsweek, mengumumkan bahwa akan berhenti terbit dalam bentuk versi cetak mulai akhir tahun 2012 ini. Majalah Newsweek telah melayani para pembaca setianya dalam bentuk cetak kurang lebih selama delapan decade atau delapan puluh tahun.
Kantor berita Reuters yang melansir berita tersebut menyatakan bahwa Tina Brown yang merupakan Pemimpin Redaksi Newsweek, Kamis (18/10/2012) kemarin, telah mengumumkan, mereka tidak sepenuhnya berhenti untuk melayani pembaca, akan tetapi sekadar mengganti format ke versi digital online. “Kami mengubah Newsweek, bukan mengucapkan selamat berpisah,” ujar Brown, yang juga pendiri perusahaan situs berita online Newsweek Daily Beast Company, demikian yang dilansir oleh Reuters.
Pertimbangan utama untuk mengubah format Newsweek menjadi versi online adalah karena pertimbangan tingginya ongkos cetak dan biaya distribusi. Selama ini, majalah yang bersaing sangat ketat dan menjadi kompetitor dengan majalah Time tersebut terus-menerus mengalami kerugian.
”Jadi, ini bukan masalah kualitas majalah dan jurnalismenya,” ujar Brown. Dirinya mengakui bahwa inisiatif untuk penggabungan edisi cetak dan online, nantinya akan diberi nama baru yakni Newsweek Global, itu akan berdampak pada pemberhentian sebagian karyawan.
Brown menambahkan, pihaknya telah mempersiapkan langkah perampingan bagian editorial dan bisnis mereka, baik yang ada di AS maupun di perwakilan internasional. Selanjutnya, Newsweek Global akan menjadi edisi tunggal untuk seluruh dunia, yang akan menyasar pangsa pasar para pembuat opini dengan tingkat mobilitas tinggi.
Pada tahun 2010, surat kabar Washington Post menjual Newsweek ke miliarder California, Sydney Harman. Setahun kemudian, Harman meninggal dunia dan keluarganya memutuskan untuk berhenti membiayai majalah tersebut. [Reuters/DH]