Kabar Kota Bima

Man-Feri Usung Gerakan OK MAN: Solusi Sampah Terintegrasi untuk Kota Bima

558
×

Man-Feri Usung Gerakan OK MAN: Solusi Sampah Terintegrasi untuk Kota Bima

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima Nomor Urut 1, H A Rahman H Abidin – Feri Sofiyan (Man-Feri) menaruh perhatian khusus soal sampah dan menjadikan penanganan sampah sebagai salah satu perhatian utama dalam visi dan misi mereka.

Man-Feri Usung Gerakan OK MAN: Solusi Sampah Terintegrasi untuk Kota Bima - Kabar Harian Bima
Garda Muda Man-Feri saat membersihkan sampah. Foto: Ist

Dalam program unggulan yang mereka tawarkan, Man-Feri menekankan pentingnya pengelolaan sampah terintegrasi melalui gerakan “Olah Kembali Sampah Menjadi Uang” (OK MAN), bertujuan untuk mengubah sampah menjadi sumber ekonomi sekaligus menjaga lingkungan.

Garda Muda Man-Feri yang sejak awal peduli terhadap persoalan lingkungan di Kota Bima telah mengidentifikasi beberapa persoalannya, dan memaparkan langkah konkrit yang akan dilakukan Man-Feri jika terpilih memimpin Kota Bima untuk 5 tahun mendatang.

Ketua Garda Muda Man-Feri, M Rayinda HM Qurais menjelaskan, sampah yang dihasilkan di Kota Bima dibagi menjadi tiga kategori utama. Pertama sampah organik, seperti sisa makanan, sampah anorganik berupa kaleng, botol plastik, kertas, dan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun, seperti baterai, cairan pembersih, dan obat nyamuk).

Ia menjelaskan bahwa selama ini, sampah di rumah-rumah hanya dikumpulkan dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Namun, jika pola ini terus berlanjut tanpa pengelolaan yang tepat, TPA akan kewalahan dan volume sampah yang menumpuk bisa menimbulkan berbagai masalah serius.

“Jika kita tidak segera mengubah cara kita menangani sampah, masalah pencemaran tanah, air tanah, dan sungai akan semakin parah, ditambah lagi potensi penyebaran penyakit menular dari tumpukan sampah,” jelasnya.

Untuk itu, Man-Feri mengajak masyarakat mulai memilah sampah dari rumah. Pemilahan sampah menjadi langkah awal untuk membantu mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke TPA, sekaligus mengubahnya menjadi sumber penghasilan. Melalui gerakan OK MAN, masyarakat diajak memilah sampah menjadi tiga kategori: sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3.

Sampah anorganik, seperti botol plastik dan kaleng, bisa dijual ke bank sampah. Sedangkan sampah organik dapat diolah menjadi kompos kering dan pupuk cair melalui proses komposting.

“Dengan bantuan bakteri pengurai, sampah kering bisa diolah menjadi kompos, sedangkan sampah basah bisa diubah menjadi pupuk cair. Hasil dari proses ini dapat digunakan untuk menanam sayuran di rumah atau bahkan dijual untuk mendapatkan penghasilan tambahan,” urainya.

Sementara itu, Sekjen Garda Muda Man-Feri Firman Anggara menambahkan, program ini nanti akan difasilitasi oleh organisasi pemuda lokal yakni Garda Muda melalui gerakan Taruna Jao. Melalui kolaborasi ini, Man-Feri berharap anak-anak muda di Kota Bima dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan memperkuat ekonomi lokal.

“Ini adalah momen bagi generasi muda untuk ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Dengan lingkungan yang sehat dan ekonomi yang tangguh, Kota Bima bisa menjadi lebih baik bersama kami, Garda Muda dan Taruna Jao,” tambahnya.

Ia pun mengajak seluruh warga untuk bergabung dalam gerakan OK MAN, seraya mengusung slogan Lingkungan Sehat, Ekonomi Tangguh.

*Kahaba-01