Kota Bima, Kahaba.- Wali Kota Bima H A Rahman H Abidin didampingi Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan menghadiri pembangunan drainase primer yang menjadi bagian dari Program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP). Kegiatan yang berlangsung, Jumat 11 April 2025 di kawasan Amahami, Kelurahan Dara ini merupakan bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap upaya penanggulangan banjir secara berkelanjutan di Kota Bima.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua DPRD Kota Bima Syamsurih, Wakapolres Bima Kota, Kasdim 1608/Bima, staf ahli, asisten, kepala OPD, camat dan lurah, pihak Kementerian PUPR, serta penyedia jasa pelaksana proyek dan konsultan terkait.
Perwakilan PPK Sungai dan Pantai I dari Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Mataram Dinul menjelaskan, proyek ini merupakan langkah nyata mengatasi banjir di Kota Bima.
Proyek pembangunan drainase ini dikontrak sejak 31 Juli 2024 dengan nilai mencapai Rp238 miliar lebih dan waktu pelaksanaan selama 540 hari kerja, yang ditargetkan selesai pada 28 Februari 2026.
Sumber pendanaan berasal dari hibah luar negeri melalui program NUFReP tahun 2024, dan pelaksana proyek adalah KSO Nidya-Pembangunan.
“Total panjang drainase yang akan dibangun dalam proyek ini mencapai 14 kilometer dan tersebar di 12 kelurahan. Enam ruas drainase utama meliputi Amahami (5,13 km), Sambinae (1,53 km), Panggi (0,91 km), Salama (1,99 km), Penatoi (2,05 km), dan Matakando–Santi (2,4 km),” jelas Dinul.
Hingga pertengahan April 2025, progres pelaksanaan proyek mencapai 21,18 persen dari DIPA tahun berjalan atau 14,22 persen dari total nilai kontrak.
Dinul mengakui, pekerjaan ini tidak mudah, namun dengan dukungan Wali Kota, OPD, serta masyarakat, pihaknya optimis proyek akan selesai tepat waktu.
Mengakhiri laporannya, Dinul menyampaikan refleksi spiritual dengan mengutip Al Quran Surat Ar-Rum ayat 41 tentang kerusakan lingkungan akibat ulah manusia.
Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur hanya akan efektif jika diiringi dengan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan.
Sementara itu, dalam sambutannya, Wali Kota Bima menyampaikan, proyek ini merupakan bagian penting dari program nasional yang sangat strategis bagi Kota Bima. Sebagai kota yang secara geografis memiliki tantangan besar terkait banjir, dukungan dari pemerintah pusat melalui NUFReP adalah bentuk perhatian luar biasa.
“Ini bukan hanya soal pembangunan drainase, tapi investasi masa depan dalam membangun kota yang tangguh menghadapi bencana,” ujar Wali Kota.
Ia juga mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur tidak akan berarti tanpa kesadaran masyarakat.
“Jangan sampai drainase yang bagus tersumbat hanya karena kita abai membuang sampah sembarangan,” tegasnya.
Wali Kota mengajak seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat menjaga keberlangsungan infrastruktur, menjadikannya bagian dari budaya hidup bersih dan peduli lingkungan.
Di akhir sambutannya, ia menekankan dua isu penting yang saat ini tengah dihadapi Kota Bima, persoalan kebersihan dan penghijauan.
Kegiatan ditutup dengan peletakan batu pertama pembangunan drainase primer Amahami dan sesi foto bersama.
*Kahaba-01