Kabupaten Bima, Kahaba.- Pemerintah Daerah kabupaten Bima menaruh perhatian serius dalam mengembangkan wilayah lingkar utara lereng Gunung Tambora menjadi sentra pertumbuhan Kabupaten Bima. Melalui Kawasan Terpadu Industri (KTM), diharapkan kawasan yang pernah jaya sebelum meletusnya gunung vulkanis 200 tahun lalu itu, dalam waktu dekat dapat digenjot pembangunannya.
Demikian hal yang mengemuka saat Rapat Kelompok Kerja (Pokja) KTM Tambora, bersama nara sumber dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi berikut Kementerian ESDM Kamis lalu di Aula Kantor Bupati Bima.
Wakil Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin H.M.Nur, M.Pd yang memimpin rakor itu dihadapan 50 peserta menjelaskan, keberadaan KTM Tambora diharapkan dapat merekonstruksi kembali wilayah Tambora menjadi Pusat kegiatan ekonomi seperti sebelum meletusnya gunung Tambora sekitar dua abad yang lalu.
Bentuk perhatian Pemda antara lain dengan membangun jalan lintas utara Gunung Tambora dari arah Piong Kecamatan Sanggar hingga mencapai Labuhan Kananga ibukota Kecamatan Tambora. Jalan sepanjang kurang lebih 50 km itu dikerjakan dengan dana tahun 2016 sebesar Rp 8 milyar. Selain itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan masyarakat, dinas terkait merealisasikan sejumlah Satuan Permukiman Transmigrasi (SP) di lereng Tambora sebanyak 6 SP dan satu calon SP.
Wabup memaparkan, Untuk Permukiman Transmigrasi, ditargetkan pada tahun 2013 dapat dituntaskan pembangunan SP 6 (375 KK), pada tahun 2014/2015 dapat dibuka SP 7 (250 KK), pada tahun 2016/2017 dapat dibuka SP. 8 (± 200 KK). Untuk mendukung keberadaan KTM dalam tahun 2013/2014 Pemerintah Daerah berharap adanya program perluasan jaringan tenaga listrik melalui Kementerian ESDM RI, perluasan jaringan telekomunikasi baik kabel maupun seluler, menggerakkan usaha pariwisata vulkanologi di kawasan kawasan Tambora menjadi satu rangkaian wisata mulai dari Bali – Lombok – Pulau Moyo – Tambora – Pulau Komodo.
Sementara itu, DR. Ir. Chamidun Daim, MMA dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI menekankan, “hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan KTM Tambora diantaranya : dari sisi pengembangan usaha perlu diberdayakan berbagai jenis usaha yang sesuai dengan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang ada di KTM Tambora.
Lanjutnya, kelembagaan atau badan pengelola untuk menunjang usaha perlu ditingkatkan, akses jalan untuk menunjang usaha masyarakat perlu diperhatikan. Terakhir menurut Chamidun ialah pengembangan energi baru seperti energi listrik dan peningkatan potensi yang ada perlu dicarikan solusinya dengan Kementrian ESDM.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima Drs. Ishaka dalam laporannya mengatakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai leading sector dalam pembangunan KTM Tambora akan terus semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Lanjutnya, KTM Tambora mencapai 22.745 Ha dengan jumlah penduduk 23.465 jiwa. Infrastruktur yang sudah terbangun diantaranya : Kantor, jalan dan jembatan serta saluran drainase, sarana perdagangan seperti pasar, jalan sekunder untuk pemukiman warga. Sedangkan kondisi jalan 40 porsen dalam kondisi baik, 50 porsen dalam kondisi rusak ringan dan 10 persen rusak berat.
Rapat dilanjutkan paparan materi dari para nara sumber. Materi paparan meliputi, konteks pengembangan usaha oleh Titi Wahyuni, M.Si. katanya penyediaan bahan baku harus ada komitmen dari Pemerintah Daerah. Selain itu, harus ada sinergi antara Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian untuk memaksimalkan pembangunan di KTM Tambora. [AR/BQ]