Kabupaten Bima, Kahaba.- Memeriahkan Hari Kesehatan Nasional ke-52 tahun 2016, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar Simposium, Worksop dan Bakti Sosial yang dipusatkan di Kecamatan Bolo.
Simposium dan Workshop Nasional yang digelar di Aula Rumah Sakit Sondosia, Sabtu (3/12) tersebut secara khusus menghadirkan Ketua PAPDI NTB sebagai narasumber Haris Widita, Finasim yang menyajikan Materi Pendarahan Saluran Cerna Bagian Bawah dan Hari Jagat Purnomo, Finasim (RSUP Dr. Karydi Semarang) yang memaparkan topik tentang cara membaca elektrokardiografi (EKG).
Sekda HM. Taufik, HAK dalam sambutannya mengatakan, HKN merupakan satu peringatan yang penting bagi bangsa Indonesia, agar fokus membangun bidang kesehatan yang memerlukan prasyarat kerjasama, baik pemerintah, dunia usaha maupun organisasi rofesi kesehatan.
“Peringatan HKN Ke-52 ini merupakan satu wahana yang dapat menjadi peluang bagi organisasi profesi medis dalam memberikan sumbangsih nyata dalam berbagai bentuk pelayanan medis sebagai wujud komitmen organisasi rofesi dan pemerintah beserta elemen masyarakat lainnya bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat,” paparnya.
Karena itu, lanjut Sekda, belalui Simposium, Workshop dan bakti Sosial ini, Pemerintah Daerah berharap kiranya kegiatan tersebut memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyakat dan bagi profesi medis.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bima Adi Winarko dalam pengantarnya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemateri dan narasumber yang telah menghadiri dan memberikan materi pada worksop yang diikuti sekitar 200 peserta yang terdiri dari para dokter, perawat, apoteker dan bidan di wilayah kerja Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu dan Kota Bima.
Adi berharap agar ilmu yang yang diberikan para pemateri dapat menambah wawasan dan meningkatkan kualitas layanan medis, sehingga ke depan dapat meningkatkan standar pelayanan kepada masyarakat. Dirinya juga menambahkan, RS Sondosia dipilih menjadi lokasi penyelenggaraan Simposium dan Workshop agar rumah sakit milik pemerintah ini lebih di kenal oleh masyarakat.
Ketua Panitia Pelaksana Irma Z dalam laporannya mengatakan, lokakarya dan simposium ini menghadirkan para pakar yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan sumberdaya manusia bidang kesehatan yang bertugas di Puskesmas. Sedangkan Bakti Sosial merupakan bagian dari pengabdian masyarakat oleh organisasi profesi di bidang kesehatan.
Disamping itu kata Irma, Workshop berkaitan dengan elektrokardiografi (EKG) atau cara membaca detak jantung dilaksanakan karena ada beberapa alat rekam jantung yang tidak bisa digunakan di tingkat Puskesmas karena kurangnya kompetensi dan pengetahuan para tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas.
“Workshop tentang EKG ini penting agar para tenaga medis di lapangan bisa membaca dengan cepat dan mengantisipasi kondisi penyakit,” katanya.
*Kahaba-01/Hum