Kabupaten Bima, Kahaba.- Musibah kebakaran belakangan ini kerap terjadi di Kabupaten Bima. Terakhir, kebakaran melanda Desa Risa dan Desa Samili menghanguskan belasan rumah maupun harta benda. Namun, upaya penanggulangan kebakaran kerap menjadi sorotan karena tidak maksimal.
Kendala utama yang kerap dihadapi yakni terbatasnya Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dan personil pemadam di tiap kecamatan. Karena itu, DPRD Kabupaten Bima meminta pemerintah menambah jumlah Mobil Damkar sehingga penanggulangan kebakaran bisa maksimal dilakukan.
“Untuk sosialisasi terkait penanganan kebakaran sebenarnya sudah cukup intensif dilakukan. Hanya saja, masalahnya sekarang Kabupaten Bima masih kekurangan Mobil Damkar,” kata Anggota DPRD Kabupaten Bima, Yusran.
Saat ini kata Duta Partai Demokrat ini, jumlah Mobil Damkar hanya ada 8 unit di Kabupaten Bima. Sementara di kecamatan masih terbatas, hanya ada di Ambalawi dan Wera 1 unit, serta Wawo, Sape dan Lambu 1 unit.
“Dengan jumlah Mobil Damkar sekarang tidak memungkinkan untuk maksimal menangani kebakaran yang terjadi karena jarak tempuh dan lokasi cukup jauh di Kabupaten Bima,” terangnya.
Sementara sesuai aturan lanjut dia, Mobil Damkar harus ada dilokasi maksimal 30 menit setelah kejadian. Disisi lain dengan jarak tempuh di Kabupaten Bima yang jauh sangat tidak memungkinkan penanganan cepat.
“Beberapa kali pertemuan dengan BPBD kita mendorong agar Mobil Damkar diadakan tiap kecamatan berikut personil khusus yang ditempatkan di kecamatan. Kita juga sudah ajukan asuransi untuk personil Damkar,” tuturnya.
Yusran menilai, persiapan ekstra Mobil Damkar merupakan kebutuhan penting untuk masyarakat. Karena banyak keluhan, Damkar selalu datang setelah kejadian kebakaran. Dengan adanya Mobil Damkar tiap kecamatan, penanggulan kebakaran bisa cepat dilakukan.
*Ady