Kota Bima, Kahaba.- Ketua KPU Bantaeng Sulawesi Selatan Nurbaiti mengakui, saat ini di daerahnya juga tengah disibukan dengan penyelenggaran Pilkada serentak. Agar proses pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik. Pihaknya pun merasa perlu untuk belajar di sejumlah daerah lain. Termasuk penyelenggara pemilu di Bima. (Baca. KPU Bantaeng dan Sidrap Kunker di KPU Kota Bima)
Kata dia, pihaknya sengaja melakukan kunjungan kerja studi praktik pelaksanaan tahapan pemilihan. Rencananya, kunjungan di NTB itu mulai dari tanggal 30 Maret 2018 – 3 April 2018.
“Ada 5 kabupaten kota di NTB yang kita datangi. Pertama di KPU Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat kemduian KPU Kabupaten Lombok Timur” sebutnya, Jumat malam (30/3) di Kantor KPU Kota Bima.
Diakui Nurbaiti, iklim penyelenggaraan pemilu di Kabupaten Bantaeng, sebenarnya tidak jauh dengan iklim yang ada NTB, terutama di Bima.
“Istilahnya di kita itu ngeri-ngeri sedap. Makanya kita perlu belajar di Bima,” katanya
Pengalaman di Bantaeng untuk Pilkada 2008 dan 2013 sambungnya, tidak ada konflik, tidak ada sengketa yang sampai ke MK. Semuanya berjalan lancar dan damai. Hanya saja, pada periode yang sekarang, karena semua pasangan calon baru. Hingga saat ini pun, tahapannya berjalan dengan aman serta tidak ada reaksi dan protes yang berlebihan.
“Saat ini di daerah kita ada 3 pasangan calon. 2 dari partai politik dan 1 dari independen. Jadi cukup ngeri – ngeri sedap. Kita berharap saja semoga tidak terjadi apa-apa dan semua bisa berjalan dengan lancar,” pintanya.
Dengan agenda kunjungan ini, pihaknya berharap banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa dibawa pulang untuk dilaksanakan di Bantaeng. Seperti menggali beberapa hal seperti pelaksanaan debat pasangan calon, pengelolaan anggaran serta bagian strategi sosialisasi.
*Kahaba-01